Selasa, 30 Maret 2010

Awas Gejala Awal Usus Buntu Menyerupai Maag..!


Last Updated on Friday, 26 March o 05:58 Written by eka-kusmawan Friday, 26 March o 05:29

Apabila gejala menyerupai gangguan maag Anda kumat, hati-hati bisa jadi Anda sedang terserang peradangan usus buntu yang akut. Pada penderita yang memiliki riwayat gangguan lambung sebelumnya, sering disangka karena kesalahan makan sebagai penyebab utama serangan ini. Akan dirasakan tidak nyaman di uluhati, mual bahkan muntah, perut terasa kembung serta tidak dapat menentukan secara pasti di perut bagian mana nyeri itu berasal. Tanda-tanda ini merupakan perjalanan khas seseorang terkena apendecitis acut atau infeksi usus buntu yang akut. Awas dengan gejala yang mirip ini Anda terkecoh lalu mengabaikannya.
Beberapa jam setelah itu barulah dirasakan nyeri yang lebih menetap di perut bagian kanan bawah, lokasi dimana appendik atau usus buntu itu berada. Lebih sering disertai juga dengan gangguan buang air besar. Mengalami diare sesaat atau mungkin saja sembelit dan badan sedikit terasa meriang. Seiring dengan itu nyeri di perut kanan bawah akan semakin parah.
Sampai di situ, jika perjalanan khas keluhan dirasakan semuanya seperti di atas bisa dikatakan ketepatan diagnosa ke arah peradangan usus buntu sudah mendekati 50%. Ditambah lagi dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter serta pemeriksaan penunjang yang mendukung, maka kecurigaan penyakit ini semakin mendekati kebenaran. Pemeriksaan penunjang yang menyokong apabila didapatkan peningkatan jumlah leukosit atau sel darah putih sebagai petanda infeksi pada test darah dan bila perlu dilakukan pemeriksaan USG atau CT scan sebagai pelengkap lainnya.
Usus buntu atau appendik adalah salah satu nama organ bagian dari usus yang letaknya di bagian kanan bawah perut merupakan tonjolan usus yang ukurannya kurang lebih sepanjang dan sebesar jari telunjuk orang bersangkutan. Sesuai namanya, usus yang relatif kecil dan sempit ini pada ujungnya membuntu dan karena anatominya yang seperti itu maka organ ini begitu rentan terhadap kejadian infeksi. Dengan pangkal saluran yang kecil ini relatif mudah terjadi sumbatan, baik oleh karena sisa makanan, faeces yang membantu, cacing atau lendir. Tekanan ini lalu menghambat pula aliran darah menuju ke organ tersebut sehingga sedikit saja ada bakteri yang terjangkit akan sulit ditoleransi tubuh. Dan terjadilah pembengkakan pada dinding, terbentuk pernanahan hingga mengakibatkan kebocoran atau perforasi.
Peradangan usus buntu hampir dapat mengenai semua kelompok umur sekalipun didapatkan kaum laki hampir satu setengah kali terjangkit dibanding wanita. Kasusnya di Amerika cukup tinggi hampir 17% dari populasi. Dan ternyata diagnostik pada golongan anak – anak serta bayi jauh lebih sulit dibanding dewasa. Apendecitis Acut merupakan penyakit infeksi di dalam rongga perut yang membutuhkan pembedahan hampir pada sebagian besar kasus. Peradangan usus buntu yang akut dapat berkembang menjadi radang kronis dan kebanyakan jika tidak mendapat penanganan yang optimal bisa berakibat fatal, bisa menjadi abses (pernanahan), kebocoran pada dindingnya dan penyebaran infeksi ke bagian rongga perut yang lain hingga ke seluruh tubuh. Sehingga penyakit ini membutuhkan pembedahan emergensi untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Pembedahan merupakan therapi utama, baik secara operasi terbuka atau pun dengan cara pembedahan laparoscopy (minimal invasive). Pembedahan terbuka atau pemdahan konvensional masih secara luas diterapkan di Indonesia, memerlukan torehan di bagian bawah kanan perut yang panjangnya 4 sampai 6 cm. Jika dengan pembedahan laparoscopy butuh torehan di 3 tempat dengan masing2 sepanjang kurang lebih 1 cm. Jadi kedua pembedahan ini relatif masih tidak terlalu mengganggu estetika. Berbeda kalau peradangan yang terjadi telah berakibat kebocoran serta infeksinya yang menyebar luas di dalam rongga perut. Akan memerlukan akses operasi yang lebih luas sehingga torehan dikerjakan dengan lebih panjang di bagian tengah serta penderita memerlukan perawatan yang lebih lama dan lebih serius. Pasca operasi usus buntu yang tidak sampai menimbulkan komplikasi berupa kebocoran atau pernanahan, memerlukan perawatan di rumah sakit yang tidak lebih dari 3 hari.

Jumat, 26 Maret 2010

Radang usus buntu


Radang usus buntu merupakan
peradangan pada usus buntu, yaitu
sebuah usus kecil yang berbentuk jari
yang melekat pada usus besar di sebelah
kanan bawah rongga perut.
Usus buntu yang mengalami peradangan
kadang-kadang pecah terbuka, yang
menyebabkan peradangan selaput perut
(peritonitis).
Peradangan selaput perut adalah
peradangan yang gawat dan mendadak
pada selaput yang melapisi dinding
dalam rongga perut atau pada kantong
yang membungkus usus. Peradangan ini
terjadi kalau usus lainnya pecah atau
robek.
A. Penderita
Penyakit usus buntu bisa diderita oleh
semua orang dari berbagai usia; 8 – 25
tahun. Ditemukan juga bahwa anak di
bawah dua tahun juga ada yang
menderita penyakit usus buntu.
B. Penyebab umum
Adanya benda kecil atau keras
(faecaliths) yang berada di appendix dan
tidak bisa keluar.
C. Tanda-tanda appendicitis:
1. Tanda yang utama ialah keluhan
nyeri yang menetap pada perut dan
semakin lama semakin memburuk.
2. Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar
pusar, tetapi segera nyeri tersebut
berpindah kesisi kanan bawah.
3. Mungkin selera makan menghilang,
muntah, sembelit atau terdapat
panas yang ringan.
D. Menguji Radang Usus Buntu atau
Peradangan Selaput Perut (Peritonitis)
Tekanlah pelan-pelan dinding perut
diatas lipat paha kiri sampai terasa
sedikit sakit.Kemudian angkatlah tangan
anda dengan cepat. Jika timbul rasa sakit
yang menusuk ketika tangan dilepas
(sakit lepas tekan), maka kemungkinan
penyakitnya adlah radang usus buntu
atau peradangan selaput perut. Jika tidak
terasa sakit ketika tangan dilepas,
cobalah hal yang sama di atas lipat paha
kanan.
E. Tindakan pada penderita radang usus
buntu atau radang selaput perut
1. Mintalah pertolongan dokter
segera. Kalau mungkin, bawalah
penderita ke tempat dimana dapat
dilakukan operasi.
2. Jangan berikan apapun melalui
mulut dan jangan berikan larutan
perangsang buang air besar pada
dubur (enema). Pemberian
beberapa teguk air atau minuman
rehidrasi hanya kalau penderita
memperlihatkan tanda-tanda
kehabisan cairan (dehidrasi)-tapi
harus diingat: jangan diberi
makanan atau minuman lainnya.
3. Penderita harus berbaring setengah
duduk dengan tenang.
Catatan:
Jika peradangan selaput perut sudah
lanjut, dinding perut menjadi keras
seperti papan. Penderita merasa sakit
hebat ketika perutnya disentuh meskipun
secara ringan. Jiwanya dalam keadaan
bahaya. Bawalah penderita secepatnya
ke rumah sakit dan dalam perjalanan,
berikan obat-obatan.
F. Fakta-fakta tentang penyakit usus
buntu
1. Setiap tahun sekitar 700.000 pasien
masuk ke ruang gawat darurat
untuk mendapatkan pengobatan.
2. Usus buntu adalah penyakit akut
dan sering tidak diketahui oleh si
penderita. Baru pada umur empat
puluh keluhan penyakit ini
dirasakan
3. Ada tiga keluhan pada perut
seorang penderita penyakit usus
buntu; kuadran kanan bawah perut,
adominal yang kaku, sakit pada
navel area hingga kuadran kanan
bawah perut.
4. Ada 98.000 kasus penyakit usus
buntu yang tidak tertangani setiap
tahunnya
5. Satu diantara lima penderita
penyakit usus buntu umumnya tidak
memperhatikan kesehatan dengan
baik
6. Lebih dari 100.000 yang diduga
mengidap perforated appendix
tidak pernah melaporkan ke dokter
7. Tiga puluh persen dari keseluruhan
pasien penyakit usus buntu adalah
perforated appendix, dan lima
persennya berpotensi tidak
tertolong
8. Kemungkinan seorang anak berusia
di bawah delapan tahun menderita
penyakit usus buntu adalah dua kali
dibanding anak berusia lebih dari
delapan tahun.
9. Perempuan lebih besar
kemungkinannya menderita
penyakit usus buntu dibanding
lelaki (lima puluh persen).

Kamis, 25 Maret 2010

Pemeriksaan Diagnostik Untuk Penyakit Hati & Kandung Empedu


Pemeriksaan Diagnostik
Untuk Penyakit Hati & Kandung Empedu
DEFINISI
Laboratorium bisa mengadakan sejumlah pemeriksaan yang membantu dokter dalam menilai kelainan hati, kandung empedu dan saluran empedu.
Yang paling penting adalah sekelompok pemeriksaan darah yang dikenal sebagai tes fungsi hati.

Tergantung kepada kelainan yang dicurigai, bisa dilakukan pemeriksaan imaging, seperti USG, CT dan MRI.
Bisa juga diambil contoh jaringan hati untuk diperiksa dibawah mikroskop (biopsi hati).


PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN IMAGING

1. Breath test dilakukan untuk mengukur kemampuan hati dalam memetabolisir sejumlah obat.
Obat-obat tersebut ditandai dengan perunut radioaktif, diberikan per-oral (ditelan) maupun intravena (melalui pembuluh darah).
Banyaknya radioaktivitas dalam pernafasan penderita menunjukkan banyaknya obat yang dimetabolisir oleh hati.
2. USG menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan hati, kandung empedu dan saluran empedu.
Pemeriksaan ini bagus untuk mengetahui kelainan struktural, seperti tumor.
USG merupakan pemeriksaan paling murah, paling aman dan paling peka untuk memberikan gambaran dari kandung empedu dan saluran empedu.
Dengan USG, dokter dengan mudah bisa mengetahui adanya batu empedu di dalam kandung empedu.
USG dengan mudah membedakan sakit kuning (jaundice) yang disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu dari sakit kuning yang disebabkan oleh kelainan fungsi sel hati.
USG Doppler bisa digunakan untuk menunjukkan aliran darah dalam pembuluh darah di hati.
USG juga bisa digunakan sebagai penuntun pada saat memasukkan jarum untuk mendapatkan contoh jaringan biopsi.
3. Imaging radionuklida (radioisotop) menggunakan bahan yang mengandung perunut radioaktif, yang disuntikkan ke dalam tubuh dan diikat oleh organ tertentu.
Radioaktivitas dilihat dengan kamera sinar gamma yang dipasangkan pada sebuah komputer.
4. Skening hati merupakan penggambaran radionuklida yang menggunakan substansi radioaktif, yang diikat oleh sel-sel hati.
5. Koleskintigrafi menggunakan zat radioaktif yang akan dibuang oleh hati ke dalam saluran empedu.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui peradangan akut dari kandung empedu (kolesistitis).
6. CT scan bisa memberikan gambaran hati yang sempurna dan terutama digunakan untuk mencari tumor.
Pemeriksaan ini bisa menemukan kelainan yang difus (tersebar), seperti perlemakan hati (fatty liver) dan jaringan hati yang menebal secara abnormal (hemokromatosis).
Tetapi karena menggunakan sinar X dan biayanya mahal, pemeriksaan ini tidak banyak digunakan.
7. MRI memberikan gambaran yang sempurna, mirip dengan CT scan.
Pemeriksaan ini lebih mahal dari CT scan, membutuhkan waktu lebih lama dan penderita harus berbaring dalam ruangan yang sempit, menyebabkan beberapa penderita mengalami klaustrofobia (takut akan tempat sempit).
8. Kolangiopankreatografi endoskopik retrograd merupakan suatu pemeriksaan dimana suatu endoskopi dimasukkan ke dalam mulut, melewati lambung dan usus dua belas jari, menuju ke saluran empedu.
Suatu zat radiopak kemudian disuntikkan ke dalam saluran empedu dan diambil foto rontgen dari saluran empedu.
Pemeriksaan ini menyebabkan peradangan pada pankreas (pankreatitis) pada 3-5% penderita.
9. Kolangiografi transhepatik perkutaneus menggunakan jarum panjang yang dimasukkan melalui kulit ke dalam hati, kemudian disuntikkan zat radiopak ke dalam salah satu dari saluran empedu.
Bisa digunakan USG untuk menuntun masuknya jarum.
Rontgen secara jelas menunjukkan saluran empedu, terutama penyumbatan di dalam hati.
10. Kolangiografi operatif menggunakan zat radiopak yang bisa dilihat pada rontgen.
Selama suatu pembedahan, zat tersebut disuntikkan secara langsung kedalam saluran empedu.
Foto rontgen akan menunjukkan gambaran yang jelas dari saluran empedu.
11. Foto rontgen sederhana sering bisa menunjukkan suatu batu empedu yang berkapur.



BIOPSI HATI

Suatu contoh jaringan hati bisa diambil selama pembedahan eksplorasi, tetapi lebih sering diperoleh melalui sebuah jarum yang dimasukkan lewat kulit menuju ke hati.
Sebelum dilakukan prosedur ini, diberikan bius lokal kepada penderita.

Skening ultrasonik atau CT bisa digunakan untuk menentukan lokasi daerah yang abnormal, darimana contoh jaringan hati diambil.
Biasanya penderita yang menjalani prosedur ini tidak perlu menjalani rawat nap.

Setelah diperoleh contoh jaringan, penderita dianjurkan untuk tidak segera meninggalkan rumah sakit (minimal selama 3-4 jam), karena prosedur ini memiliki resiko terjadinya komplikasi:
- Hati bisa mengalami robekan dan bisa terjadi perdarahan ke dalam perut
- Empedu bisa mengalami kebocoran ke dalam perut, menyebabkan peradangan selaput perut (peritonitis).
Pada sekitar 2% penderita, komplikasi ini bisa menyebabkan masalah yang serius dan 1 dari 10.000 orang, meninggal setelah menjalani prosedur ini.

Setelah biopsi hati sering timbul nyeri ringan di perut kanan bagian atas, yang kadang menjalar ke bahu kanan, dan biasanya akan menghilang setelah pemberian analgesik (obat pereda nyeri).

Pada biopsi hati transvenosa, sebuah kateter dimasukkan kedalam suatu vena leher, menuju ke jantung dan ditempatkan ke dalam vena hepatik yang berasal dari hati.
Jarum kateter kemudian dimasukkan melalui dinding vena kedalam hati.
Dibandingkan dengan biopsi hati perkutaneus, tehnik ini tidak terlalu mencederai hati, dan bahkan bisa digunakan pada seseorang yang mudah mengalami perdarahan.


TES FUNGSI HATI

Pemeriksaan fungsi hati dilakukan terhadap contoh darah.
Sebagian besar pemeriksaan bertujuan untuk mengukur kadar enzim atau bahan-bahan lainnya dalam darah, sebagai cara untuk mendiagnosis kelainan di hati.

Pemeriksaan Untuk Mengukur Hasil Pemeriksaan Menunjukkan
Alkalin Fosfatase Enzim yg dihasilkan di dalam hati, tulang & plasenta;
yg dilepaskan ke hati bila terjadi cedera atau pada aktivitas normal tertentu, mis. pertumbuhan tulang atau kehamilan Penyumbatan saluran empedu, cedera hati & beberapa kanker
Alanin Transaminase
(ALT) Enzim yg dihasilkan di hati, yg dilepaskan ke dalam darah jika sel hati mengalami luka Luka pada sel hati (mis. hepatitis)
Aspartat Transaminase
(AST) Enzim yg dilepaskan ke dalam darah jika hati, jantung, otot atau otak mengalami luka Luka di hati, jantung, otot atau otak
Bilirubin Komponen dari cairan pencernaan (empedu) yg dihasilkan oleh hati Penyumbatan aliran empedu, kerusakan hati, pemecahan sel darah merah yg berlebihan
Gamma-glutamil Transpeptidase Enzim yg dihasilkan oleh hati, pankreas & ginjal; dilepaskan ke dalam darah hika organ-organ tsb mengalami luka Kerusakan organ, keracunan obat, penyalahgunaan alkohol, penyakit pankreas
Laktik Dehidrogenase Enzim yg dilepaskan ke dalam darah jika organ tertentu mengalami luka Kerusakan hati, jantung, paru-paru atau otak & pemecahan sel darah merah yg berlebihan
5-nukleotidase Enzim yg hanya terdapat di hati; dilepaskan ke dalam darah jika hati mengalami cedera Penyumbatan saluran empedu atau gangguan aliran empedu
Albumin Protein yg dihasilkan oleh hati & secara normal dilepaskan ke dalam darah;
salah satu fungsinya adalah menahan cairan dalam pembuluh darah Kerusakan hati
Alfa-fetoprotein Protein yg dihasilkan oleh hati janin dan buah zakar (testis) Hepatitis berat atau kanker hati atau kanker testis
Antibodi Mitokondrial Antibodi untuk melawan mitokondria, merupakan komponen sel sebelah dalam Sirosis bilier primer & penyakit autoimun tertentu, mis. hepatitis menahun yg aktif
Waktu Protombin
(Protombin Time) Waktu yg diperlukan darah untuk membeku
(pembekuan memerlukan vit. K & bahan-bahan yg dibuat oleh hati

Selasa, 23 Maret 2010

Gejala Penyakit Hati atau Liver


Gejala Penyakit Hati atau Liver

Definisi

gejala Penyakit liver adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati.
Fungsi Hati

Hati adalah suatu organ penting terletak di kwadran kanan atas abdomen. Dia bertanggung jawab untuk:

* Menyaring darah
* Membuat empedu, suatu zat yang membantu pencernaan lemak
* Memproses dan mengikat lemak pada pengangkutnya (protein) termasuk kolesterol. Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein (Chylomicron, VLDL, LDL, HDL), menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan menghemat energi.
* Membuat protein-protein penting, seperti kebanyakan yang terlibat pada pembekuan darah
* Memetabolisme banyak obat-obatan seperti barbiturates, sedatives, and amphetamines
* Menyimpan besi, tembaga, vitamin A dan D, dan beberapa dari vitamin B
* Membuat protein-protein penting seperti albumin yang mengatur pengakutan cairan didalam darah dan ginjal
* Membantu mengurai dan mendaurulang sel-sel darah merah Jika hati menjadi radang atau terinfeksi, maka kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah. Penyakit hati dan infeksi-infeksi adalah disebabkan oleh suatu kondisi yang bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik didalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alkohol.

Gejala – gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang lama. Penyakit hati kronis adalah jauh lebih umum dari pada yang akut. Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki adalah dua kali lebih tinggi dari wanita. Penyakit hati dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang hadir.

Tanda dan Gejala Penyakit liver

Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkaun penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala – gejala yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit hati termasuk:

* Jaundice atau kekuningan kulit
* Urin yang coklat seperti teh
* Mual
* Hilang selera makan
* Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
* Muntah
* Diare
* Warna tinja (feces)yang pucat
* Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
* Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
* Gatal-gatal
* Varises (pembesaran pembuluh vena)
* Kelelahan
* Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
* Demam ringan
* Sakit otot-otot
* Libido berkurang (gairah sex berkurang)
* Depresi

Suatu bentuk parah yang jarang dari infeksi hati disebut acute fulminant hepatitis, menyebabkan gagal hati. Gejala – gejala dari gagal hati termasuk:

* Aplastic anemia, suatu keadaan dimana sumsum tulang (bone marrow) tidak dapat membuat sel-sel darah
* Ascites, terkumpulnya cairan didalam abdomen
* Edema atau bengkak dibawah kulit
* Encephalopathy, kelainan yang mempengaruhi fungsi-fungsi otak
* Hati yang membesar dan perih (sakit)
* Limpa membesar
* Perubahan dalam status mental atau tingkat kesadaran
* Rentan terhadap perdarahan

Penyebab dan Risiko Penyakit

Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bervariasi. Penyebab-penyebabnya termasuk:

* Kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau kelainan-kelainan hati yang hadir pada kelahiran
* Kelainan-kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh
* Infeksi-infeksi virus atau bakteri
* Alkohol atau keracunan oleh racun
* Obat-obat terentu yang merupakan racun bagi hati
* Kekurangan Gizi (nutrisi)
* Trauma atau luka

Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada anak-anak termasuk:

* Alagille’s syndrome, suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk, terutama pada tahun pertama kehidupan
* Alpha 1- antitrypsin deficiency, suatu penyakit hati genetik pada anak yang dapat menuju ke hepatitis dan sirosis hati
* Biliary atresia, suatu kondis dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus adalah terlalu kecil penampangnya atau sama sekali tidak ada
* Galactosemia, suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat mentoleransi gula-gula tertentu didalam susu. Gula-gula ini dapat memperluas, menyebabkan kerusakan yang serius terhadap hati dan organ-organ lainnya dari tubuh.
* Hemorrhagic telangiectasia, suatu kondisi dimana pembuluh darah yang tipis mengizinkan perdarahan yang mudah dan sering dari kulit dan saluran pencernaan
* Hepatitis aktif kronis, suatu peradangan hati yang menyebabkan luka yang meninggalkan parut dan gangguan fungsi hati
* Kanker hati, yang dapat berasal dari kanker pada bagian tubuh lainnya yang telah menyebar ke hati
* Neonatal hepatitis, adalah hepatitis pada bayi baru lahir yang terjadi pada beberapa bulan pertama kelahiran
* Reye’s syndrome, suatu kondisi yang menyebabkan meluasnya lemak di hati. Pada beberapa kasus kondisi ini dikaitkan dengan penggunaan aspirin, terutama yang berhubungan dengan chickenpox, influenza, atau penyakit-penyakit lainnya dengan demam
* Thalassemia, satu grup dari anemia yang diwariskan, atau jumlah darah merah yang rendah
* Tyrosinemia, suatu kelainan yang menyebabkan persoalan serius dengan metabolisme hati
* Wilson’s disease, suatu kondisi warisan (keturunan) yang menyebabkan meluasnya dari mineral tembaga didalam hati

Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada orang dewasa termasuk:

* Batu empedu, yang mungkin dapat menyumbat saluran empedu
* Hemochromatosis, suatu kondisi yang menyebabkan tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi. Penumpukan dari besi menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ lainnya
* Hepatitis, suatu peradangan dan infeksi dari hati disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus-virus
* Penyakit cystic dari hati, yang menyebabkan luka-luka dan massa-massa yang terisi cairan di hati
* Porphyria, suatu kondisi yang menyebabkan kesalahan fungsi dalam bagaimana tubuh menggunakan porphyrins. Porphyrins adalah sangat penting pada pembuatan haemoglobin didalam sel darah merah, untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh
* Primary sclerosing cholangitis, suatu kondisi yang menyebabkan saluran empedu dari hati menyempit karena peradangan dan luka goresan
* Sarcoidosis, suatu penyakit yang menyebabkan suatu perluasan dari luka-luka di hati dan organ-organ lainnya dari tubuh
* Sirosis, suatu kondisi serius yang menyebabkan jaringan dan sel-sel hati diganti oleh jaringan parut
* Type I glycogen storage disease, yang menyebabkan persoalan pada pengontrolan gula darah ketika sesorang sedang puasa

Penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol termasuk:

* Hepatitis alkoholik
* Penyakit fatty liver yang menyebabkan pembesaran hati
* Sirosis alkoholik

Pencegahan Penyakit

Beberapa tapi tidak semua penyakit hati dapat dicegah. Contohnya, hepatitis A dan hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi.

Cara-cara lain untuk mengurangi risiko penyakit infeksi hati termasuk:

* Mempraktekan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti diapers
* Menghindari meminum atau memakai air kran jika berpergian ke luar negri
* Menghindari memakai obat terlarang, terutama penggunaan bersama alat suntik
* Melakukan hubungan sex yang aman
* Menghindari penggunaan bersama alat-alat kesehatan pribadi seperti alat cukur atau gunting kuku
* Menghindari bahan racun dan konsumsi alkohol berlebihan
* Gunakan bat-obatan seperti yang dianjurkan
* Gunakan kehati-hatian pada produk-produk kimia industri
* Makanlah diet yang berimbang baik menurut petunjuk piramid dari makanan
* Dapatkan satu suntikan dari immune globulin sesudah terpapar pada hepatitis A

Diagnosis Penyakit

Dokter dapat menentukan apakah gejala, sejarah kesehatan, dan tes fisik cocok dengan penyakit hati. Hepatomegaly, suatu hati yang membesar dan mengeras dan tanda-tanda lainnya dari penyakit hati dapat ditemukan pada tes-tes yang dilakukan.

Banyak tes-tes lanjutan juga dapat digunakan untuk mendukung diagnosis. Ini termasuk tes-tes darah, seperti:

* Abdominal CT scan atau abdominal MRI, yang menyajikan lebih banyak informasi tentang struktur dan fungsi hati
* ERCP, atau endoscopic retrograde cholangiopancreatography. Suatu tabung kecil yang disebut endoscope digunakan untuk melihat berbagai struktur didalam dan sekitar hati
* Pemeriksaan USG, untuk melihat ukuran dari organ abdomen (perut) dan kehadiran dari massa
* Pemeriksaan X-rays abdomen
* Perhitungan darah lengkap, yang melihat pada tipe dan jumlah dari sel-sel darah didalam tubuh
* Scan hati dengan radiotagged substances untuk menunjukan perubahan-perubahan struktur hati
* Studi GI atas, yang dapat mendeteksi kelainan-kelainan di esophagus yang disebabkan oleh penyakit hati
* Tes fungsi hati, adalah tes darah yang memeriksa enzim-enzim hati yang sangat bervariasi dan produk-produk sampingannya

Pada beberapa kasus, jalan satu-satunya untuk mendiagnosis secara pasti kehadiran dari suatu penyakit hati tertentu adalah dengan biopsi hati. Prosedur ini melibatkan pengambilan sedikit dari jaringan hati untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Biopsi hati mungkin perlu dilakukan beberapa kali untuk melihat kemajuan penyakit dan responnya terhadap perawatan.

Efek Jangka Panjang Penyakit

Efek-efek jangka panjang tergantung dari kehadiran tipe penyakit hatinya. Contohnya, hepatitis kronis dapat menjurus ke:

* Gagal hati
* Penyakit-penyakit pada bagian lain tubuh, seperti kerusakan ginjal atau jumlah darah yang rendah
* Sirosis hati

Efek-efek jangka panjang lainnya dapat termasuk:

* Encephalopathy, adalah memburuknya fungsi otak yang dapat berlanjut ke koma
* Gastrointestinal bleeding (perdarahan gastrointestinal). Ini termasuk perdarahan esophageal varices, yang merupakan pembesaran vena yang abnormal di esophagus dan/atau didalam perut
* Kanker hati
* Peptic ulcers, yang mengikis lapisan perut/lambung

Risiko Pada Orang Lain

Beberapa penyakit hati sangat menular dan mengemukakan risiko pada orang lain. Contohnya, beberapa bentuk dari hapatitis adalah sangat menular melalui hubungan sexual atau makanan dan minuman yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit hati lainnya tidak menular seperti biliary atresia.
Perawatan Penyakit

Perawatan untuk penyakit liver termasuk:

* Istirahat di tempat tidur
* Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
* Hindari obat-obatan yang tidak perlu
* Hindari alkohol
* Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati
* Minum obat anti mual jika diperlukan

Perawatan lanjutan tergantung dari tipe dan luasnya penyakit. Contohnya, merawat hapatitis B, hepatitis C dan hepatitis D dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan anti virus (antiviral) alpha interferon. Obat-obat lain yang digunakan untuk merawat penyakit hepatitis dapat termasuk ribavirin, lamivudine, steroids, dan antibiotik-antibiotik.

Acute fulminant hepatitis dapat menyebabkan gagal hati yang mengancam nyawa. Ini memerlukan tinggal di rumah sakit dan perawatan untuk kelainan perdarahan, encephalopathy, dan persoalan-persoalan nutrisi.

Biliary atresia mungkin dirawat dengan suatu prosedur yang disebut Kasai surgery, suatu prosedur dimana dokter operasi menggantikan saluran empedu dengan bagian dari usus halus bayi.

Hemochromatosis dirawat dengan cara mengeluarkan 0,5 liter darah satu atau dua kali dalam seminggu untuk beberapa bulan sampai satu tahun, tergantung dari keparahan kondisinya. Ini akan menghabiskan secara efektif kelebihan zat besi.

Supplemen vitamin dan mineral diberikan untuk mencegah komplikasi dari primary biliary cirrhosis. Ini termasuk vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, dan kalsium. Cholestyramine dapat juga diberikan untuk meringankan gatal-gatal.

Untuk merawat Wilson’s disease dokter dapat meresepkan obat trientine atau penicillamine. Jika obat-obat ini tidak dapat ditoleransi oleh pasien, maka dia mungkin diminta untuk minum obat zinc acetate.

Efek Samping Perawatan

Efek-efek samping akan tergantung dari perawatan-perawatan ynag digunakan untuk penyakit hati. Antibiotik dapat menyebabkan gangguan lambung atau reaksi alergi. Efek-efek samping dari interferon termasuk penyakit yang seperti flu, dengan demam dan seluruh tubuh sakit.

Suatu transplantasi hati dapat menyebabkan banyak komplikasi-komplikasi, termasuk kegagalan atau penolakan dari hati yang baru. Sesudah transplantasi hati, seseorang perlu meminum obat anti penolakan yang kuat selama hidupnya. Karena obat-obatan ini bertentangan dengan fungsi normal sistim imun, mereka meningkatkan risiko seseorang untuk infeksi-infeksi dan tipe-tipe tertentu dari kanker.
Yang Terjadi Setelah Perawatan

Apa yang terjadi setelah perawatan akan tergantung dari tipe penyakit hatinya dan respon terhadap perawatan. Sebagai contoh, seseorang dengan hepatitis A umumnya tidak memerlukan obat-obatan setelah penyakitnya sembuh. Mereka dapat kembali ke gaya kehidupan normal ketika gejala – gejala penyakitnya telah hilang, walaupun mereka masih mempunyai sedikit jaundice (kulit berwarna kuning).

Seseorang dengan hepatitis B, hepatitis C atau hepatitis D memerlukan untuk dimonitor untuk efek-efek samping maupun keuntungan-keuntungannya selama dan sesudah perawatan dengan interferon. Perawatan dengan alpha interferon mungkin harus diulangi lagi jika penyakitnya kambuh lagi. Seseorang yang telah menerima transplantasi hati akan diperiksa untuk penyakit lainnya dan juga fungsi hati barunya.
Monitor Penyakit

Memonitor penyakit akan tergantung dari tipe penyakit. Tes-tes fungsi hati dapat dilakukan selama periode kunjungan ke dokter, untuk memonitor penyakitnya dan melihat kerja hatinya. Suatu gejala yang baru atau yang memburuk harus dilaporkan ke dokter. Status dari hati mungkin memerlukan biopsi hati yang berulang. Keputusan-keputusan untuk perawatan lanjutan atau transplantasi hati sering dibuat atas dasar tes-tes ini.

Sabtu, 20 Maret 2010

Pencegahan steatohepatitis


Steatohepatitis adalah perlemakan hati yang mengalami peradangan. Seharusnya sel-sel hati (liver) tidak mengandung lemak dalam jumlah berlebihan. Namun jika terjadi ketidakseimbangan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat maka lemak bisa tertimbun di dalam sel hati (liver). Diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, hipertrigliserida, obesita dan konsumsi alcohol dapat menyebabkan gangguan metabolisme lemak. Timbunan lemak dalam sel hati akan memperberat beban kerja sel-sel hati (liver) sehingga sel-sel tersebut mudah mengalami kerusakan.

Cara mengatasi perlemakan hati (liver) dan peradangan hati (liver) akibat perlemakan hati (liver) antar lain:

* Obesitas diatasi dengan diet rendah lemak dan olahraga secara teratur. Penurunan berat badan secara bertahap dapat memperbaikin kondisis jaringan hati (liver).
* Diabetes mellitus diberikan terapi diet rendah gula, rendah karbohidrat, pemberian insulin atau obat anti diabetes.
* Hiperkolestrol dan hipertrigliserida diterapi dengan diet rendah lemak, olahraga dan obat-obatan penurun kadar kolesterol dan trigliserida.
* Hindari mengkonsumsi alkohol
* Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung antioksidan, vitamin C, E dan betakaroten seperti apel, jeruk, wortel, tomat, bayam, dan mangga. Pemberian antioksidan kadang juga diperlukan.

Lemak Membuat Hati Meradang


Gangguan di hati ini tidak setenar penyakit hepatitis A, B, dan C. Kemunculannya perlahan dan
tanpa gejala. Biasanya disebabkan oleh asupan lemak atau konsumsi alkohol berlebihan, Jika
tak ditangani secara tepat, bisa berlanjut menjadi sirosis.
Hati kita ini merupakan organ tubuh yang paling besar dan berat pula tugasnya. Setiap saat ia
harus menyaring racun-racun yang masuk ke tubuh melalui konsumsi makanan, zat yang
dihirup atau diserap permukaan kulit kita. Selain melakukan detoksifikasi, hati juga berfungsi
membentuk faktor pembekuan darah, menyediakan enzim untuk kebutuhan metabolisme, dan
fungsi hormonal.
Supaya racun tak menumpuk di tubuh, tentu saja hati harus dipelihara sehingga bisa bekerja
dengan optimal. "Nah, dalam menjaga kesehatan hati ini, yang penting dilakukan selain
mencegah terjadinya hepatitis adalah mencegah perlemakan hati atau fatty liver," ungkap
Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, konsultan gastro-enterolog hepatologi dari FKUI/RSCM.
Akumulasi Trigliserida
Jika hepatitis A, B, C disebabkan virus, gangguan perlemakan hati lebih diakibatkan oleh gaya
hidup yang tidak sehat. Konsumsi makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi yang terlalu
sering bisa menimbulkan perlemakan hati. "Gaya hidup itu berakibat pada terjadinya
timbunan lemak pada sel-sel hati," ujarnya.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol, kondisi obesitas atau kelebihan berat badan juga bisa
memicu perlemakan hati. Perlemakan hati sebetulnya merupakan akumulasi trigliserida dan
jenis lemak lain di dalam sel hati. Apabila perlemakan hati ini disertai radang atau bahkan
terjadi kematian sel hati, dalam istilah medis disebut NASH (non-alcoholic steato-hepatitis).
Perlemakan hati yang tidak disertai radang umumnya lebih ringan dibanding NASH. Sebaliknya
NASH dapat berkembang pada terbentuknya jaringan parut (fibrosis) pada hati. Dan ini bisa
berakhir pada sirosis atau pengerasan hati, bahkan kanker hati. Perlemakan hati menduduki
tiga peringkat utama penyebab sirosis. Bila hati sudah mengeras, tentu tidak dapat
menjalankan fungsinya secara normal.
Perlemakan hati biasanya tanpa gejala, dan orang baru tahu setelah menjalani tes kesehatan.
Kerusakan yang diakibatkannya dan berjalan tahunan atau bahkan puluhan tahun juga bisa
tanpa tanda-tanda. Ketika kondisi memburuk, pasien bisa merasa letih, berat badan merosot,
tidak nyaman di perut, lemah, dan pening.
Hidup Sehat
Orang yang kegemukan atau tinggi kadar trigliserida, memiliki kecenderungan tinggi untuk
mengalami perlemakan hati. Sebuah studi menunjukkan, 20-40 persen orang yang mengalami
kelebihan berat badan akan mengalami NASH. Juga terjadi pada diabetesi (pengidap diabetes)
yang tidak tekun mengontrol penyakitnya pada orang yang bobot tubuhnya melorot drastis atau
mengalami malanutrisi, dan pada wanita yang menggunakan hormon estrogen. Namun, tanpa
kondisi tersebut pun kita bisa kena.
Dokter bisa memperkirakan adanya perlemakan hati melalui tes darah atau jika tampak adanya
pembesaran hati. Pada pemeriksaan laboratorium misalnya menunjukkan kelainan fungsi hati
(SG07 dan SGPT). Untuk memastikannya mungkin dokter akan menyarankan pemeriksaan
darah lebih lanjut, ultrasound, CT-scan, atau MRI. Untuk makin memastikan apakah itu NASH,
harus dilakukan pengambilan jaringan hati melalui biopsi.
Pengobatan terbaik bagi kondisi ini adalah meninggalkan hal-hal yang bisa menjadi penyebab.
Faktanya memang pada orang kegemukan, perlemakan di hati akan berkurang ketika berat
badannya berkurang. Pada pengguna alkohol, kadar lemak di hati berkurang jika ia berhenti
"minum". Kontrol diabetes secara baik melalui pengaturan makan atau insulin juga
akan mengurangi jumlah lemak di hati.
Seperti dipesankan Dr. Ari, yang penting dilakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih
sehat, sesegera mungkin. Selain menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol, penderita
yang kegemukan harus menurunkan berat badan. Jangan lupa pula untuk berolahraga teratur
dan cukup istirahat yang berkualitas.

Jagalah Hati, Jangan Diracuni


Hati yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius, salah satunya sirosis. Apa yang harus dilakukan agar kita tak sakit hati?

Hati atau lever merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk.

Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.

Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.

Perlu kepedulian kita supaya hati terjaga, tetap sehat dan bebas dari penyakit. Untuk memperoleh kondisi itu, kita harus menganut diet sehat, olahraga teratur, mendapat udara bersih, dan menghindari hal-hal yang dapat merusak hati.

Kerja Berat
Yang menyedihkan, umumnya kita hanya memiliki sedikit pemahaman tentang fungsi hati yang sedemikian rumit, vital, dan bekerja tiada henti. Sebelum bayi lahir, hatinya berperan sebagai organ utama dalam pembentukan darah. Saat tumbuh menjadi seorang manusia, fungsi pokok hati adalah menyaring dan mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh.

Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Tampak jelas, hati bukan hanya teman yang pendiam, tetapi juga sahabat baik.

Tugas hati memang sangat berat dan luas. Dikatakan oleh Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, fungsi hati meliputi enzimatik, hormonal, dan darah. "Hati menyediakan enzim yang diperlukan untuk metabolisme, melakukan detoksifikasi, membentuk faktor pembekuan darah, dan beberapa hormon," tuturnya.

Hati juga mendetoksifikasi dengan menetralkan racun dari obat-obatan, meski tidak semua obat berhasil didetoksifikasi hati. Bila tidak berhasil, bisa menimbulkan gangguan fungsi hati. Di satu sisi, bila terjadi gangguan dan membuat sebagian organ hati mesti dibuang, organ sisanya masih dapat berfungsi.

Untuk itulah, kesehatan organ hati mesti dijaga. Dijelaskan oleh konsultan gastro-enterolog hepatologi dari FKUI/RSCM itu, tindakan menjaga kesehatan hati dilihat dari dua hal, yaitu mencegah terjadinya hepatitis dan perlemakan hati (fatty liver).

Awas Gorengan
Upaya pencegahan hepatitis yang disebabkan oleh virus, seperti pada hepatitis B, dilakukan dengan vaksinasi. Hepatitis A tidak perlu divaksinasi karena biasanya hanya bersifat akut dan tidak kronis. Kecuali bila ada wabah hepatitis A, vaksinasi bisa dilakukan.

Lain halnya dengan hepatitis B. Tindakan perlindungan perlu dilakukan. Contohnya, jika pasangan menderita hepatitis B, harus ada perlindungan supaya tidak tertular. Pemeriksaan status hepatitis juga perlu dilakukan pada anggota keluarga. Jika belum terinfeksi, vaksinasi hepatitis B bisa diberikan. Selain itu, tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah tidak menggunakan alat yang berpotensi menularkan virus tersebut secara bersama-sama, misalnya sikat gigi dan pisau cukur.

Untuk masalah perlemakan hati, pola hiduplah yang mesti diubah. Fatty liver atau perlemakan hati, menurut dokter lulusan FKUI ini, terjadi akibat gaya hidup. "Sering mengonsumsi makanan berlemak atau gorengan dapat menimbulkan fatty liver," ujarnya. Akibatnya sel-sel di dalam hati akan tertimbun lemak dan dapat menambah komplikasi pada hati.

Konsumsi alkohol secara berlebihan pun dapat menimbulkan perlemakan hati. Begitu juga dengan kondisi obesitas atau kelebihan berat badan. Dr. Ari menyarankan agar segera mengubah gaya hidup yang lebih menyehatkan. Dengan menghindari makanan penuh lemak dan kolesterol, menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, dan istirahat cukup, hati kita akan tetap sehat.


Sumber: Gaya Hidup Sehat

Hati


Hati (liver) merupakan organ terbesar dalm tubuh manusis. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh kita. Sehinga dapat dibayangkan akibat yang akan timbul apabila tejadi kerusakan pada hati.

Beberapa Penyakit Hati Antara Lain
1. Penyakit hati karena infeksi
misalnya hepatitis virus) yaitu ditularkan melalui makanan & minuman yang tekontaminasi, suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatn seksual, dll.

2. Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)Alkohol bersifat toksik tehadap hati. Adanya penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan pada metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit hati.

3. Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis)

4. Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun)
Penyakit autoimun merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh sendiri. Pada hepatitis autoimun umunya yang dilawan adalah sel-sel hati, sehingga terjadi peradangan yang kronis.

5. Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma)
Kanker hati dapat disebabkan oleh senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuat plastik),virus, dll.
Aplatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus flavus dan dapat mengkontaminasi makanan selama penyim pangan, seperti kacang-kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dana C maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.

Bentuk perhatian pada HATI dapat kita lakukan dengan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan peyakit hati.

Beberapa penyakit hati yang umum terjadi dan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi.

Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Virus merupakan penyebab hepatitis yang paling sering,terutama virus hepatitis A,B,C,D dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A & E dapat sembuh, sebaliknya B & C dapat menjadi kronis. Virus hepatits D hanya dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat memperparah keadaan penderita.

Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk memastikan diagnosis hepatitis karena penderita hepatitis sering tidak bergejala atau tidak gejala tidak khas.

Pemeriksaan untuk hepatitis Akut :
- Enzim GOT, GPT
- Penanda hepatitis A (Anti Hav IgM)
- Penanda hepatitis B (HGsAg, Anti HBC IgM)
- Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA)
- Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM)

Pemeriksaan untuk hepatitis kronis :
- Enzim GOT,GPT
- Penanda hepatitis B (HBsAg,HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA)
- Penanda hepatis C (Anti HCV,HCV RNA)

Penanda imunitas :
- Anti HAV
- Anti HBs

Sirosis Hati
Sirosis hati adalah penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu. Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, aistes/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).
Pemeriksaan unuk mendeteksi sirosis hati : Enzim GOT GPT (rasio GOT/GPT >1), waktu Protrombin, Protein Elektroforesis.

Kanker Hati
Kanker hati tejadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitiskronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B,C dan hemochromatosis.
Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker hati : AFP, PIVKA II

Perlemakan Hati
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5% dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena Steatohepatitis).
Pemeriksaan pada perlemakan hati :
Enzim GOT, GPT, Fosfatase Alkali.

Kolestasis dan Jaundice
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi dan/atau pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A,D,E,K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalm sirkulasi darah dn penumpukan pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit penderita telihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces lebih terang.
Pemeriksaan unuk kolestasisi dan jaundice:
Fosfatase Alkali, Gamma GT, Bilirubin Total, Bilirubin Direk.

Hemochromatosis
Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang ditandai dengan adanya pengendapan besi secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik/keturunan.
Pemeriksaan laboratorium untuk hemochromatosis :
Transferin, Ferritin


Tips Bagi penderita penyakit hati :
1. Diet seimbang
Jumlah kalori yang dibutuhkan sisesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas. pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah kalori.
2. Banyak makan sayur dan buah serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit.
3. Menjalankan pola hidup yang teratur.
4. Konsultasi dengan dokter anda.


Tips mencegah Hepatitis
1. Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
2. Menghindari penularan melalui makanan & minuman yang terkontaminasi,suntikan, tato, tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatan seksual, dll.
3. Bila perlu menggunakan jarum yang disposable/sekali pakai
4. Pemeriksaan darah donor terhadap hepatitis virus.
5. Program vaksinasi hepatitis B

Mengatasi perlemakan hati


Apakah perlemakan hati itu?

Perlemakan hati berarti adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati kita. Ini sangat umum dijumpai pada mereka yang mengalami kegemukan, dan banyak dijumpai pada umur di atas 30 tahun.

Pada kondisi ini, hati mengandung lemak yang berlebihan dan sebagian jaringan normal hati diganti dengan lemak yang tidak sehat. Dalam hal ini, sel-sel hati dan ruang di hati diisi dengan lemak sehingga hati menjadi sedikit membesar dan lebih berat. Hati menjadi berminyak dan berwarna kekuningan. Kondisi ini membuat keluhan yang tidak enak di daerah organ hati, yang terasa dibagian perut kanan atas. Mungkin juga didalam hati terdapat batu empedu, yang tersusun dari kolesterol dan garam empedu. Kelebihan lemak di hati ini bisa dilihat dengan USG. Mungkin juga pada kondisi ini terjadi peningkatan enzim hati. Disfungsi hati sangat sering terjadi dan merupakan masalah yang terus meningkat.

plc

Hati yang sehat berwarna agak kemerah-merahan dan memiliki tekstur yang seragam. Jika kita memotong hati ke dalam irisan-irisan yang kecil dan memperbesar penglihatannya hingga berjuta-juta kali, maka kita melihat ruangan yang dipenuhi dengan warna merah ke merah muda karena mereka dipenuhi dengan darah. Barisan dari sel hati membentuk dinding ruangan tersebut. Selama darah mengalir sepanjang ruangan ini, sel-sel hati dapat membersihkan racun, sel-sel mati, mikroorganisme dan lemak dari aliran darah. Inilah mengapa kita menyebut hati sebagai penyaring dan pembersih aliran darah. Jika ruangan pada hati dan sel-sel hati ini dipenuhi oleh lemak, maka hati tidak mampu menyaring dan membersihkan aliran darah secara efesien dan aliran darah menjadi penuh dengan racun dan lemak. Oleh karena itu jalan yang terbaik adalah mengatasi masalah ini, jika tidak fungsi hati yang terus lemah akan memicu terjadinya masalah lebih lanjut seperti kondisi auto imun dan diabetes tipe 2.

Bagaimana anda tahu kalau anda mempunyai perlemakan hati?

Anda mungkin mempunyai kelebihan berat badan, terutama di area perut. Anda mungkin mempunyai kesulitan menurunkan berat badan. Anda mungkin mempunyai kolesterol dan trigliserida yang meningkat di dalam darah anda. Anda mungkin mempunyai diabetes tipe 2. Anda merasa sangat letih. Anda mungkin mempunyai permasalahan dengan sistem imun anda.

Apakah konsekwensi dari perlemakan hati?

Hati yang sehat mengatur metabolisme lemak dan sebagai organ pembakar lemak di dalam tubuh. Tentu saja hati yang sehat tidak hanya membakar lemak, tapi juga dapat memompa kelebihan lemak keluar dari tubuh melalui empedu ke dalam saluran usus. Ini berarti, jika hati anda sehat maka anda tidak akan mempunyai banyak kesulitan untuk mengontrol berat badan. Dan sebaliknya, hati yang berlemak bertindak sebaliknya dari apa yang seharusnya ia lakukan. Perlemakan hati menyimpan lemak, padahal seharusnya ia membakar lemak dan membuang kelebihan lemak dari tubuh anda. Tentu saja suatu perlemakan hati menjadi gudang bagi lemak dan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun, dan akhirnya hati hanya menjadi “kantong lemak” dengan konsekwensi yang mengerikan bagi kesehatan dan kelangsungan hidup kita.

Apakah perlemakan hati ini umum?

Di USA, kejadian perlemakan hati mencapai 15-20% dari populasi umum, dan lebih tinggi lagi pada mereka yang mengalami kegemukan (obesitas). Perlemakan hati adalah penyebab paling umum dari ketidaknormalan pada tes fungsi hati di USA. Ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Dokter saya mengatakan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menangani perlemakan hati?Masih banyak kalangan dokter yang mengatakan bahwa kondisi perlemakan hati itu bukan masalah serius. Mereka mengatakan tidak ada yang perlu dilakukan dan yang penting dipantau. Sementara itu kondisi menjadi buruk dan lebih buruk dimana jaringan hati pelan-pelan digantikan oleh lemak dari tahun ke tahun. Jika tidak dikendalikan, perlemakan hati yang berat dapat memicu jaringan parut hati (cirrhosis).

Kalau demikian apakah perlemakan hati dapat diperbaiki?

Tentu saja anda dapat memperbaiki kondisi perlemakan hati. Berterima kasihlah kepada hati yang merupakan salah satu organ di dalam tubuh yang ulet. Dia mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan diri bila diberi kesempatan.

Apa yang perlu saya lakukan?

Tubuh anda membutuhkan nutrisi yang sesuai agar proses metabolisme dan detoksifikasi berjalan dengan efektif sehingga akan meningkatkan fungsi hati.

Diet Rendah Kalori Yuuk...

Diet Rendah Kalori Yuuk...

Gizi.net - Soal berat badan tak melulu masalah wanita muda. Keluhan ini dirasakan pula Ny Fini (50 tahun). ''Saya sudah berusaha menurunkan berat badan, tetapi tetap saja kata dokter, saya mengalami kegemukan dan kelebihan berat badan 10 kilogram. Padahal saya makannya sedikit dan biasanya saya makan sehari tiga kali, kini hanya dua kali sehari,'' keluhnya.

Menurut ahli gizi dari Klinik Gizi RS Dr Sardjito/FK UGM, Ibnu Dwi Saptono, kegemukan terjadi bila terlalu banyak penimbunan lemak dalam badan. Bila dilakukan pemeriksaan laboratorium, umumnya kadar kolesterolnya tinggi. Karena itu untuk menurunkan kadar kolesterol dan berat badan, orang yang kegemukan harus melakukan diet rendah kalori dan lemak terbatas.

Gemukkan Saya?

Anda dapat menguji kegemukan cara tes berikut:
- Bercerminlah, perhatikan wajah, lengan, pinggang dan pinggul Anda.
- Cubitlah bagian belakang lengan atas dengan telunjuk dan ibu jari.
Jika terasa tebalnya lebih dari 2,5 sentimeter, berarti Anda tergolong gemuk.
- Ukurlah tinggi dan berat badan Anda. Berat ideal adalah (tinggi-100)-10 persen.
Contoh: bila tinggi anda 160 cm, maka berat yang sebaiknya adalah 160-100-(10%x60)= 54 kg. Jika tubuh Anda berkerangka besar dan sering olahraga, berat sampai 20 persen di atas berat badan ideal juga masih normal. Namun jika Anda berkerangka kecil dan jarang olah raga berat, sampai 10% di bawah berat ideal juga masih normal. Berat badan Anda ketika usia 25 tahun biasanya ideal.
- Bila mengalami gemuk di daerah perut. Ini sangat berbahaya, karena berarti organ-organ penting tidak dapat bekerja dengan baik.
- Ukurlah lingkar pinggang. Bila angkanya lebih dari 95 cm dan atau lebih 85 cm (wanita) maka sudah tergolong gemuk.
Orang yang terlalu gemuk memang kurang lincah. Mereka juga lebih mudah kena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, ginjal, hati, kencing manis serta sukar mengatasi penyakit kantong empedu, rhematik, dan asma.

Bagaimana diet rendah kalori

Bila Anda mengalami kegemukan (obesitas), maka diet rendah kalori bisa menjadi pilihan. Berikut patokan diet tersebut:
- Makan teratur dan lebih sedikit dari biasanya.
- Menghindari makanan banyak lemak, gurih, manis, usus, sosis, minyak, margarin, goreng-gorengan, cake, es krim, gula, permen, coklat, dodol, selai, madu, susu kental manis, sirup, minuman ringan, minuman beralkohol, jeroan, telur puyuh, kacang-kacangan, mete, dan sebagainya.
- Membatasi makan karbohidrat seperti nasi, lontong, talas, sagu, bulgur, mie, biskuit, bihun, makaroni, dan makanan yang dibuat dari tepung-tepungan.
- Pilih daging tak berlemak atau buanglah lemaknya.
- Gunakan banyak sayuran dan buah.
- Olah raga secara teratur.
- Memeriksakan kesehatan pada waktu tertentu.
''Bila terasa lapar lebih baik makan buah-buahan atau sayuran. Buah atau sayuran relatif rendah kalori dan mengandung serat, sehingga menekan rasa lapar dan menambah volume lambung,''kata Ibnu.
Karena itu bila makan buah-buahan yang berkulit tipis seperti jambu biji, apel, dan lain-lain dianjurkan jangan dikupas, kecuali bila ada gangguan mengunyah. Pasalnya, pada kulit tersebut banyak mengandung serat.
Diet ini juga harus ditunjang cara memasak yang tepat. Misalnya:
- Hindarkanlah sejauh mungkin menggoreng, lebih baik mengukus, merebus, mengungkep, menumis, memanggang, dan membakar.
- Sebagian sayuran dimakan sebagai lalap.
Selain mengatur pola makan, orang yang kegemukan harus melakukan aktivitas rutin, misalnya berjalan pagi atau bersepeda dan disarankan 3-4 kali seminggu. Lamanya setengah sampai satu jam per hari, untuk mengimbangi energi yang masuk dan keluar. Bila energi yang masuk lebih banyak daripada yang keluar akan terjadi penimbunan dalam tubuh dan disimpan dalam jaringan lemak.
Namun Ibnu mengingatkan, orang yang mengalami kegemukan tidak dianjurkan menurunkan berat badan terlalu drastis. Karena efeknya bisa membahayakan ginjal. Idealnya, dalam satu minggu berat badan turun 0,5 kilogram- 1 kilogram.

Contoh Menu Diet Rendah Kalori
Pagi:nasi berat 100 g (3/4 gelas), telur 50 g (1 butir), sayuran 100 g (1 gelas), buah 100 g (1 potong), minyak 5 g (1/2 sendok).
Pukul 10:00: buah 100 g.
Siang: nasi 140 g (1 gelas), daging 75 g (1 potong besar), tempe 50 g (2 potong), sayuran 100 g, minyak 5 g.
Pukul 16:00: buah 100 g.
Malam: nasi 100 g, daging 75 g, tempe 50 g, sayuran 100 g, buah 100 g, minyak 5 g.

Minum dua gelas jus buah atau minuman bersoda saja setiap hari bisa menyebabkan kerusakan hati jangka panjang yang harus ditangani dengan transplantasi. Pernyataan ini diungkapkan oleh para peneliti dari Ziv Liver unit di Haifa, Israel.





Minuman yang tinggi kandungan gula tersebut, menurut peneliti, bisa menyebabkan penyakit hati yang dikenal dengan fatty liver. Hal ini, terang peneliti, membuat minuman kaya gula ini lebih berbahaya daripada alkohol, minuman yang sebelumnya selalu dikaitkan dengan kerusakan hati.

Mereka yang minum satu liter minuman bersoda kaya gula atau jus buah setiap hari, menurut peneliti, berisiko lima kali lipat lebih besar mengalami penyakit fatty liver."Bahkan minum dua kaleng minuman bersoda seperti coca cola saja bisa meningkatkan risiko mengalami kerusakan hati, serta diabetes dan penyakit jantung," terang peneliti.

Dalam studi ini, para peneliti membandingkan 2 kelompok relawan. Tidak satu pun dari partisipan yang berisiko menderita penyakit fatty liver. Di akhir studi ditemukan, 80% dari mereka yang mengonsumsi minuman bersoda kaya gula mengalami fatty liver. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan kelompok pengontrol (17%), yaitu mereka yang tidak mengonsumsi minuman bergula.

Jahatnya fruktosa
Menurut pemimpin studi Dr Nimer Assy, hasil penelitian ini menunjukkan kalau konsumsi minuman tinggi gula dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gagal hati sehingga harus ditransplantasi. Dan jus buah yang baru diperas, terang dia, juga bisa sama berbahayanya dengan soda berkarbonasi yang mengandung pemanis."Kandungan dalam soda dan jus yang menyebabkan kerusakan adalah gula buah yang dikenal dengan fruktosa. Penyerapan gula ini sangat tinggi di hati," tutur Assy, seperti dikutip situs dailymail.

Gula buah ini, lanjut Assy, tidak mempengaruhi produksi insulin. Gula ini langsung masuk ke hati dan selanjutnya diubah menjadi lemak."Fruktosa meningkatkan kemungkinan fatty liver, yang bisa memicu sirosis hati dan kanker hati."

Assy menyarankan agar orangtua mambatasi asupan minuman berpemanis pada anak tidak lebih dari satu cangkir sehari. Selain itu, terang dia, ada baiknya mengganti jus yang diberikan sebagai bekal anak dengan air putih.

Bagimana cara mendapatkan manfaat maksimum dari buah? Untuk menghindar risiko kerusakan hati, terang Assy, ada baiknya mengonsumsi buah utuh. Jeruk utuh misalnya, mengandung serat yang akan mencegah penyerapan fruktosa oleh hati. Selain itu, setiap orang juga dianjurkan untuk memperhatikan asupan gula dan alkohol dalam upaya menghindari kerusakan dan menurunkan risiko kanker hati.

"Diet sehat, termasuk makan buah segar utuh dan olahraga teratur, akan membantu mengurangi risiko mengalami penyakit fatty liver," tegas Assy.
(red06/mp)

Penyakit Hati Yang Diinduksi Oleh Obat (Drug-Induced Liver Disease)


Perawatan Penyakit-Penyakit Hati Yang Diinduksi Oleh OBat

Perawatan yang paling penting untuk penyakit hati yang diinduksi obat adalah menghentikan obat yang menyebabkan penyakit hati. Pada kebanyakan pasien-pasien, tanda-tanda dan gejala-gejala dari penyakit hati akan menghilang dan tes-tes darah akan menjadi normal dan tidak akan ada kerusakan hati jangka panjang. Ada pengecualian-pengecualian, bagaimanapun. Contohnya, overdosis Tylenol dirawat dengan oral N-acetylcysteine untuk mencegah necrosis hati yang parah dan gagal hati. Transplantasi hati mungkin perlu untuk beberapa pasien-pasien dengan gagal hati akut. Beberapa obat-obat juga dapat menyebabkan kerusakan hati yang tidak dapat diubah lagi dan sirosis.
Contoh-Contoh Penting Dari Penyakt Hati Yang Diinduksi Oleh Obat
Acetaminophen (Tylenol)

Overdosis acetaminophen dapat merusak hati. Kemungkinan kerusakan serta keparahan dari kerusakan tergantung pada dosis acetaminophen yang dikonsumsi; lebih tinggi dosisnya, lebih mungkin akan ada kerusakan dan lebih mungkin bahwa kerusakan akan menjadi berat/parah. Reaksi pada acetaminophen adalah tergantung dosis dan dapat diprediksi (diramalkan); ia bukan idiosyncratic - ganjil pada individu. Luka hati dari overdosis acetaminophen adalah hal yang serius karena kerusakan dapat berat/parah dan berakibat pada gagal hati dan kematian. Faktanya, overdosis acetaminophen adalah penyebab yang memipin dari gagal hati yang akut (penimbulan yang cepat) di Amerika dan Inggris.

Untuk dewasa rata-rata yang sehat, dosis maksimum acetaminophen yang direkomendasi selama periode 24-jam adalah 4 gram (4000 mg) atau delapan tablet-tablet extra-strength. (setiap tablet extra-strength mengandung 500 mg, sementara setiap tablet regular strength mengandung 325 mg.) Diantara anak-anak, dosis acetaminophen ditentukan pada dasar dari berat badan dan umur setiap anak, secara eksplisit (dengan tegas) dinyatakan pada setiap sisipan kemasan. Jika petunjuk-petunjuk untuk kaum dewasa dan anak-anak ini dituruti, acetaminophen adalah aman dan pada dasarnya tidak membawa risiko luka hati. Seseorang yang meminum lebih dari dua minuman-minuman beralkohol per hari, bagaimanapun, harus tidak memakai lebih dari 2 gram (2000 mg) acetaminophen diatas 24 jam, seperti didiskusikan dibawah, karena alkohol membuat hati rentan pada kerusakan dari dosis-dosis acetaminophen yang lebih rendah.

Dosis tunggal dari 7 sampai 10 gram (7000 - 10,000 mg) acetaminophen (14 sampai 20 tablet-tablet extra-strength), dua kali dosis yang direkomendasikan, dapat menyebabkan luka hati pada rata-rata kaum dewasa yang sehat. Diantara anak-anak, dosis tunggal dari 140 mg/kg (berat badan) acetaminophen dapat berakibat pada luka hati. Meskipun demikian, 3 sampai 4 gram ((3000 to 4000 mg) yang dipakai pada dosis tunggal atau 4 sampai 6 gram (4000 to 6000 mg) diatas 24 jam telah dilaporkan menyebabkan luka hati yang berat pada beberapa orang-orang, adakalanya bahkan berakibat pada kematian. Nampaknya bahwa individu-individu tertentu, contohnya, mereka yang meminum alkohol secara teratur, adalah lebih cenderung daripada yang lain-lain untuk mengembangkan kerusakan hati yang diinduksi acetaminophen. Faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang untuk kerusakan dari acetaminophen termasuk keadaan berpuasa, malnutrisi, dan pemasukan yang serentak dari beberapa obat-obat lain seperti phenytoin (Dilantin), phenobarbital, carbamazepine [(Tegretol) (obat-obat anti serangan kejang)] atau isoniazid [(Nydrazid, Laniazid) (obat anti-TB)].
Statins

Statins adalah obat-obat yang paling luas digunakan untuk menurunkan kolesterol "jahat" (LDL) dalam rangka mencegah serangan-serangan jantung dan stroke-stroke. Kebanyakan dokter-dokter percaya bahwa statins adalah aman untuk penggunaan jangka panjang, dan pembahayaan (luka) hati yang penting adalah jarang. Meskipun demikian, statins dapat melukai (membahayakan) hati. Persoalan paling umum yang berhubungan dengan hati yang disebabkan oleh statins adalah peninggian-peninggian yang ringan pada tingkat-tingkat darah dari enzim-enzim hati (ALT dan AST) tanpa gejala-gejala. Studi-studi klinik telah menemukan peninggian-peninggian pada 0.5% sampai 3% dari pasien-pasien yang mengkonsumsi statins. Kelainan-kelainanini biasanya membaik atau menghilang sepenuhnya atas penghentian statin atau pengurangan dosis. Tidak ada kerusakan hati yang permanen (menetap).

Pasien-pasien dengan kegemukan mempunyai kesempatan yang meningkat mengembangkan diabetes, non-alcoholic fatty liver disease (NFALD), dan tingkat-tingkat kolesterol darah yang meninggi. Pasien-pasien dengan fatty liver seringkali tidak mempunyai gejala-gejala, dan tes-tes abnormal ditemukan ketika pengujian darah rutin dilakukan. Studi-studi baru-baru ini telah menemukan bahwa statins dapat digunakan dengan aman untuk merawat kolesterol darah yang tinggi pada pasien-pasien yang telah mempunyai fatty liver dan tes-tes darah hati yang abnormalnya ringan ketika statin dimulai. Pada pasien-pasien ini, dokter-dokter mungkin memilih untuk menggunakan statins pada dosis-dosis yang rendah dan mengamati (memonitor) tingkat-tingkat enzim hati secara teratur selama perawatan.

Meskipun demikian, idiosyncratic liver toxicity yang mampu menyebabkan kerusakan hati yang parah (termasuk gagal hati yang menjurus pada transplantasi hati) telah dilaporkan dengan statins. Frekwensi dari penyakit hati yang parah yang disebabkan oleh satins kemungkinan berada pada batasan dari 1-2 per juta pemakai-pemakai. Sebagai tindakan pencegahan, FDA labeling information menasehati bahwa tes-tes darah enzim hati harus dilaksanakan sebelum dan 12 minggu setelah inisiasi (permulaan) dari statin atau peningkatan pada dosis, dan secara periodik setelahnya (contohnya, setiap enam bulan).
Nicotinic acid (Niacin)

Niacin, seperti statins, telah digunakan untuk merawat tingkat-tingkat kolesterol darah yang meninggi serta tingkat-tingkat triglyceride yang meninggi. Juga seperti statins, niacin dapat merusak hati. Ia dapat menyebabkan peninggian-peninggian ringan yang temporer (sementara) pada tingkat-tingkat darah dari AST dan ALT, jaundice, dan, pada kejadian-kejadian yang jarang, gagal hati. Keracunan hati dengan niacin adalah tergantung dosis; dosis-dosis yang beracun biasanya melebihi 2 grams per hari. Pasien-pasien dengan penyakit-penyakit hati yang telah ada sebelumnya dan mereka yang meminum alkohol secara teratur berada pada risiko yang lebih tinggi mengembangkan keracunan niacin. Sustained-release preparations dari niacin juga adalah lebih mungkin menyebabkan keracunan hati daripada immediate-release preparations.
Amiodarone (Cordarone)

Amiodarone (Cordarone) adalah obat yang penting yang digunakan untuk merawat irama jantung yang tidak teratur (aritmia) seperti atrial fibrillation dan ventricular tachycardia. Amiodarone dapat menyebabkan kerusakan hati yang berkisar dari kelainan-kelainan enzim hati darah yang ringan dan dapat diubah lagi, sampai ke gagal hati akut dan sirosis yang tidak dapat diubah lagi. Kelainan-kelainan tes-tes darah hati yang ringan adalah umum dan secara khas menghilang beminggu-minggu sampai berbulan-bulan setelah penghentian obat. Kerusakan hati yang serius terjadi pada kurang dari 1% dari pasien-pasien.

Amiodarone berbeda dari kebanyakan obat-obat lain karena jumlah yang substansial dari amiodarone disimpan didalam hati. Obat yang disimpan mampu menyebabkan fatty liver, hepatitis, dan, lebih penting, ia dapat terus menerus merusak hati lama setelah obat dihentikan. Kerusakan hati yang serius dapat menjurus pada gagal hati akut, sirosis, dan keperluan untuk transplantasi hati.
Methotrexate (Rheumatrex, Trexall)

Methotrexate (Rheumatrex, Trexall) telah digunakan untuk perawatan jangka panjang dari pasien-pasien dengan psoriasis yang parah, rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis, dan beberapa pasien-pasien dengan penyakit Crohn. Methotrexate telah ditemukan sebagai penyebab dari sirosis hati pada cara yang tergantung dosis. Pasien-pasien dengan penyakit-penyakit hati yang telah ada sebelumnya, pasien-pasien yang kegemukan, dan mereka yang meminum alkohol secara teratur terutama berada pada risiko mengembangkan sirosis yang diinduksi methotrexate. Pada tahun-tahun baru-baru ini, dokter-dokter telah mengurangi secara substansial kerusakan hati methotrexate dengan menggunakan dosis rendah dari methotrexate (5-15 mg) yang diberikan sekali setiap minggu dan dengan pengamatan dengan hati-hati tes-tes darah hati selama terapi. Beberapa dokter-dokter juga melakukan biopsi-biopsi hati pada pasien-pasien tanpa gejala-gejala hati setelah dua tahun (atau setelah dosis kumulatif dari 4 gram methotrexate) untuk mencari sirosis hati awal.
Antibiotik-Antibiotik

Isoniazid (Nydrazid, Laniazid). Isoniazid telah digunakan berdekade-dekade untuk merawat tuberculosis yang tersembunyi (pasien-pasien dengan tes-tes kulit yang positif untuk tuberculosis, tanpa tanda-tanda atau gejala-gejala dari tuberculosis yang aktif). Kebanyakan pasien-pasien dengan penyakit hati yang diinduksi isoniazid hanya mengembangkan peninggian-peinggian yang ringan dan dapat diubah lagi pada tingkat-tingkat darah dari AST dan ALT tanpa gejala-gejala, namun kira-kira 1-2% dari pasien-pasien mengembangkan hepatitis yang diinduksi isoniazid. Risiko mengembangkan hepatitis isoniazid terjadi lebih umum pada pasien-pasien yang lebih tua daripada pasien-pasien yang lebih muda. Risiko dari penyakit hati yang serius adalah 0.3% pada dewasa-dewasa muda yang sehat, dan meningkat ke lebih dari 2% pada pasien-pasien yang lebih tua dari umur 50 tahun. Suatu perkiraan 5-10% dari pasien-pasien yang mengembangkan hepatitis berlanjut mengembangkan gagal hati dan memerlukan transplantasi hati. Risiko keracunan hati isoniazid meningkat dengan pemasukan alkohol teratur yang kronis, dan dengan penggunaan serentak dari obat-obat lain seperti Tylenol dan rifampin (Rifadin, Rimactane).

Gejala-gejala awal dari hepatitis isoniazid adalah kelelahan, nafsu makan yang buruk, mual, dan muntah. Jaundice mungkin kemudian mengikutinya. Kebanyakan pasien-pasien dengan hepatitis isoniazid sembuh sepenuhnya dan dengan segera setelah penghentian obat. Penyakit hati yang berat dan gagal hati kebanyakan terjadi pada pasien-pasien yang terus menerus memakai isoniazid setelah timbulnya hepatitis. Oleh karenanya, perawatan yang paling penting untuk keracunan hati isoniazid adalah pengenalan awal dari hepatitis dan penghentian isoniazid sebelum luka hati yang serius telah terjadi.

Nitrofurantoin. Nitrofurantoin adalah obat anti bakteri yang digunakan untuk merawat infeksi-infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh banyak bakteri-bakteri gram-negative dan beberapa bakteri-bakteri gram-positive. Nitrofurantoin disetujui oleh FDA pada tahun 1953. Ada tiga bentuk dari nitrofurantoin yang tersedia: bentuk microcrystalline (Furadantin), bentuk macrocrystalline (Macrodantin), dan bentuk sustained release, macrocrystalline yang digunakan dua kali dalam satu hati (Macrobid).

Nitrofurantoin dapat menyebabkan penyakit hati akut dan kronis. Paling umum, nitrofurantoin menyebabkan peninggian-peninggian yang ringan dan dapat diubah lagi pada tingkat-tingkat darah dari enzim-enzim hati tanpa gejala-gejala. Pada kejadian-kejadian yang jarang, nitrofurantoin dapat menyebabkan hepatitis.

Gejala-gejala dari hepatitis nitrofurantoin termasuk:

* kelelahan,
* demam,
* sakit-sakit otot dan persendian,
* nafsu makan yang buruk,
* mual,
* kehilangan berat badan,
* muntah,
* jaundice, dan
* adakalanya gatal.

Beberapa pasien-pasien dengan hepatitis juga mempunyai ruam kulit, kelenjar-kelenjar limfa yang membesar, dan pneumonia (dengan gejala-gejala dari batuk dan sesak napas) yang diinduksi nitrofurantoin. Tes-tes darah biasanya menunjukan enzim-enzim hati dan bilirubin yang meninggi. Kesembuhan dari hepatitis dan gejala-gejala lain dari kulit, persendian, dan paru adalah biasanya cepat sekali obat dihentikan. Penyakit hati yang serius seperti gagal hati akut dan hepatitis kronis dengan sirosis kebanyakan terjadi pada pasien-pasien yang meneruskan obat meskipun mengembangkan hepatitis.

Augmentin. Augmentin adalah kombinasi dari amoxicillin dan clavulanic acid. Amoxicillin adalah antibiotik yang berhubungan dengan penicillin dan ampicillin. Ia efektif melawan banyak bakteri-bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan strains tertentu dari Staphylococci . Tambahan dari clavulanic acid pada amoxicillin pada Augmentin memperkuat keefektifan dari amoxicillin melawan banyak bakteri-bakteri lain yang adalah biasanya resisten pada amoxicillin.

Augmentin telah dilaporkan menyebabkan cholestasis dengan atau tanpa hepatitis. Cholestasis yang diinduksi augmentin adalah jarang; kira-kira 150 kasus-kasus dari penyakit hati yang berhubungan dengan Augmentin telah dilaporkan. Gejala-gejala dari cholestasis (jaundice, mual, gatal) biasanya terjadi 1-6 minggu setelah memulai Augmentin, namun timbulnya penyakit hati dapat terjadi berminggu-minggu setelah penghentian Augmentin. Kebanyakan pasien-pasien sembuh sepenuhnya dalam minggu-minggu sampai bulan-bulan setelah penghentian obat, namun kasus-kasus yang jarang dari gagal hati, sirosis, dan transplantasi hati telah dilaporkan.

Antibiotik-antibiotik lain telah dilaporkan menyebabkan penyakit hati. Beberapa contoh-contoh termasuk minocycline (antibiotik yang berubungan dengan tetracycline), dan Cotrimoxazole (kombinasi dari sulfamethoxazole dan trimethoprim).
Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs)

Obat-obat antiperadangan nonsteroid atau nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs) umumnya diresepkan untuk peradangan tulang dan yang berhubungan dengan sendi seperti arthritis, tendinitis dan bursitis. Contoh-contoh dari NSAIDs termasuk aspirin, indomethacin (Indocin), ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), piroxicam (Feldene), dan nabumetone (Relafen). Kira-kira 33 juta orang-orang Amerika memakai NSAIDs secara teratur !

NSAIDs adalah aman ketika digunakan secara tepat dan seperti yang diresepkan oleh dokter-dokter; bagaimanapun, pasien-pasien dengan sirosis dan penyakit hati yang telah lanjut harus menghindari NSAIDs karena mereka dapat memperburuk fungsi hati (serta menyebabkan gagal hati).

Penyakit hati yang serius (seperti hepatitis) dari NSAIDs, terjadi dengan jarang (pada kira-kira 1-10 pasien-pasien per 100,000 yang menggunakan oba-obat). Diclofenac (Voltaren) adalah contoh dari NSAID yang telah dilaporkan menyebakan sedikit lebih sering hepatitis, pada kira-kira 1-5 per 100,000 pemakai-pemakai obat. Hepatitis biasanya menghilang sepenuhnya setelah penghentian obat. Gagal hati akut dan penyakit hati kronis, sepert sirosis, telah jarang dilaporkan.
Tacrine (Cognex)

Tacrine (Cognex) adalah obat oral yang digunakan untuk merawat penyakit Alzheimer. FDA menyetujui tacrine pada tahun 1993. Tacrine telah dilaporkan menyebabkan peninggian-peninggian yang abnormal pada enzim-enzim hati darah umumnya. Pasien-pasien mungkin melaporkan mual, namun hepatitis dan penyakit hati yang serius adalah jarang. Tes-tes abnormal biasanya menjadi normal setelah tacrine dihentikan.
Disulfiram (Antabuse)

Disulfiram (Antabuse) adalah obat yang adakalanya diresepkan untuk merawat alkoholisme. Ia menghilangkan semangat meminum dengan menyebabkan mual, muntah, dan reaksi-reaksi fisik lain yang tidak menyenangkan ketika alkohol diminum. Disulfiram telah dilaporkan menyebabkan hepatitis akut. Pada kasus-kasus yang jarang, hepatitis yang diinduksi disulfiram dapat menjurus pada gagal hati akut dan transplantasi hati.
Vitamin-Vitamin Dan Herba-Herba

Pemasukan vitamin A yang berlebihan, yang dimasukan bertahun-tahun, dapat merusak hati. Diperkirakan bahwa lebih dari 30% dari populasi Amerika memakai suplemen-suplemen dari vitamin A, dan beberapa individu-individu memakai vitamin A pada dosis yang tinggi yang mungkin beracun untuk hati (lebih besar dari 10,000 units/ hari). Penyakit hati yang diinduksi vitamin A termasuk peningkatan yang ringan yang dapat diubah kembali dari enzim-enzim hati darah, hepatitis, hepatitis kronis dengan sirosis, dan gagal hati.

Gejala-gejala dari keracunan vitamin A mungkin termasuk nyeri-nyeri tulang dan otot, pewarnaan orange kulit, kelelahan, dan sakit kepala. Pada kasus-kasus yang berlanjut, pasien-pasien akan mengembangkan hati-hati dan limpa-limpa yang membesar, jaundice, dan ascites (penumpukan cairan yang abnormal di perut). Pasien-pasien yang adalah peminum alkohol yag berat dan mempunyai penyakit hati lain yang telah ada lebih dahulu berada pada risiko yang meningkat dari kerusakan hati dari vitamin A. Perbaikan secara berangsur-angsur pada penyakit hati biasanya terjadi setelah menghentikan vitamin A, namun kerusakan hati yang progresif dan gagal hati mungkin terjadi pada keracunan vitamin A yang berat dengan sirosis.

Keracunan hati juga telah dilaporkan dengan herbal teh. Contoh-contoh termasuk Ma Huang, Kava Kava, pyrrolizidine alkaloids in Comfrey, germander, dan chaparral leaf. Amanita phylloides adalah kimia racun hati yang ditemukan pada jamur-jamur yang beracun. Konsumsi tunggal dari jamur yang beracun dapat menjurus pada gagal hati akut dan kematian.

Jumat, 19 Maret 2010

Di hatimu ada lemak


Fungsi dan Peranan Hati

Fungsi dan peranan hati bagi tubuh ini memang penting sekali. Hati atau liver merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian perut atas sebelah kanan dan di bawah tulang rusuk.

Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih dari ratusan pekerjaan dilakukan oleh liver. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.

Liver bertindak sebagai mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan pelindung.Ia menghasilkan protein yang membantu daya tahan tubuh. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh. Salah satu kelainan pada hati ini adalah fatty liver atau perlemakan hati

Apakah Perlemakan Hati atau Fatty Liver itu??

Perlemakan hati atau fatty liver adalah adanya kelebihan lemak dalam hati utamanya jenis trigliserida , yang melebihi 5% berat hati. Keadaan ini bisa terjadi pada peminum alcohol atau bukan pada peminum alkohol yang disebut Non alcoholic fatty liver Disease (NAFLD).

Penyebab pada keadaan non alcoholic ini bisa mencakup banyak hal. Seperti obesitas (kegemukan), penyakit kencing manis ( DM tipe II), obat-obatan, kekurangan gizi dan diet rendah protein, dislipidemia (kelebihan lemak tubuh) , dan faktor lain yang berkaitan dengan infeksi bakteri/ virus.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Secara teoritis ada sel-sel lemak yang infiltrasi atau masuk ke dalam hati.Ini diduga adanya peningkatan pengiriman lemak atau asam lemak dari makanan ke hati , serta adanya gangguan pengeluaran jenis lemak trigliserida keluar dari sel hati. Dampaknya, sel-sel lemak tentu saja menetap di hati.

Gejala Fatty Liver

Sebagian besar dari pasien fatty liver kadang tanpa gejala dan mengeluh adanya penyakit. Terkadang diperlukan kejujuran pasien, misal tentang riwayat konsumsi alkohol dan obat yang mungkin bisa menimbulkan gejala perlemakan hati.

Gejala klinis yang dikeluhkan penderita tersering perutnya terasa penuh. Perut terasa penuh ini disebabkan lemak kebanyakan menumpuk di hati bagian atas. Sehingga, perut daerah ulu hati kadang-kadang terasa keras. Keluhan lain adalah mudah capek dan lemah.

Pada saat diperiksa dokter banyak yang tidak ditemukan adanya kelainan. Pembesaran hati mungkin ditemukan pada sebagian kecil pasien.

Terkadang penyakit ini diketahui saat selesai MCU (medical check up) ditemukan Hasil laboratorium menunjukkan SGOT dan SGPT-nya menunjukkan peningkatan, tapi secara laboratorium tidak ditemukan penanda virus hepatitis, kemungkinan besar itu fatty liver.

SGOT/ SGPT adalah produk hati berupa enzim.Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh suatu penyakit dapat memungkinkan produk tersebut masuk ke aliran darah dalam tingkat yang lebih tinggi. Jadi, tes yang mengukur tingkat produk ini, yang disebut sebagai tes fungsi hati (liver function test/LFT), dapat menujukkan tingkat kerusakan pada hati .

Apabila diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya bisa dipertimbangkan USG abdomen (perut) atau MRI. MRI lebih menjanjikan tetapi lebih mahal. Sedang USG biaya relative lebih murah, tetapi hasilnya tergantung ketelitian, alat dan pengalaman operator. Sedang test diagnosis terbaik (gold standard ) adalah dengan dilakukan biopsy hati.

Solusi Mengatasi Fatty Liver atau Perlemakan Hati

Langkah –langkah apa yang perlu kita lakukan untuk menghindari fatty liver? Beberapa hal bisa dilakukan seperti:

1. Penurunan berat badan.

Perbaikan fungsi hati akan terjadi lebih baik setelah beratnya diturunkan. Penurunan berat badan yang disarankan adalah 500 gram / minggu pada anak- anak dan 1600 gram / minggu pada dewasa.

2. Kontrol gula darah

Pada penderita kencing manis maka optimalisasi dan kontrol gula darah mutlak dilakukan sehingga bisa mengurangai faktor resiko.

3. Kontrol lemak darah

4. Olah raga.

Berbeda dengan penyakit hepatitis yang membutuhkan istirahat total (bed rest total), maka perlemakan hati justru membutuhkan banyak aktivitas fisik/ olah raga yang bisa menurunkan kelainan fungsi hati.

5. Obat- obatan. Banyak obat yang beredar membantu memperbaiki gambaran fungsi hati. Tetapi semuanya perlu dikonsulkan ke dokter terlebih dahulu.

6. pola hidup seimbang seperti seperti yang berkaitan dengan pola makan, masalah konsumsi alkohol, bagi yang sedang berdiet jangan sampai kekurangan gizi .

Apa Makanan Untuk Hindari Dengan A Fatty Liver?




Berlemak hati adalah akumulasi kelebihan lemak dalam sel hati. Hati terdiri dari setidaknya 10 persen lemak.


Jadi, jika kandungan lemak dalam hati adalah lebih dari 10 persen, dikenal sebagai berlemak. Kondisi ini dapat berkontribusi untuk pengembangan yang lebih serius masalah hati. Biasanya perawatan yang tepat adalah penting. Setelah diet yang baik dapat membantu untuk menghindari lebih lanjut akumulasi lemak dalam hati, kesehatan dan mencegah penyakit hati berlemak concerns.A pasien harus menghindari makanan yang mengandung lebih banyak kolesterol. Ini termasuk unggas dengan kulit, kuning telur, mentega, daging merah, daging babi, daging babi dan sosis. Juga, hindari makan junk food dan makanan berminyak. Sebaliknya, orang dengan penyakit ini harus mencari makan seluruh-produk susu, padi-padian, sayuran segar, khususnya sayuran berdaun hijau, dan buah-buahan. Mereka harus mengurangi asupan lemak jenuh, atau menghilangkannya sama sekali dari diet mereka. Terlalu banyak kolesterol dapat menyebabkan perkembangan penyakit hati berlemak. Ini dapat menyebabkan kerusakan hati permanen. Jika kolesterol menumpuk di hati, kerusakan itu dengan baik.

Karena hati berlemak dapat disebabkan oleh kelebihan minum alkohol, menghindari alkohol dapat mencegah kondisi. Bahkan, jika kondisi ini disebabkan oleh minum terlalu banyak alkohol, Anda dapat membalikkan itu dengan sama sekali menghilangkan alkohol.

Hindari gula-gula yang mengandung sukrosa karena mendapat dikonversi menjadi lemak. Ini berarti tidak makan kue, permen dan tidak minum soda. Namun, Anda dapat makan kue, pie dan sesekali permen sehingga Anda tidak tergoda untuk pesta.

Fatty Liver Gejala


Berlemak adalah penyakit di mana lemak akan disimpan dalam sel-sel hati. Hal ini kadang disebut sebagai steatosis.


Hal ini diyakini bahwa lemak dapat terjadi karena dua alasan. Salah satunya adalah bahwa lemak dari berbagai bagian tubuh yang akan ditransfer ke hati di mana ia mendapat akumulasi. Dan, yang lain adalah bahwa hati memperlambat laju proses yang gemuk dan memindahkannya dari tubuh. Harus dikatakan bahwa hati berlemak tidak disebabkan hanya dengan makan makanan berlemak.

Telah melihat bahwa dalam keadaan normal, tidak ada gejala hati berlemak. Selalu, hati berlemak ditemukan oleh dokter ketika pasien berlaku untuk beberapa masalah lain atau selama pemeriksaan fisik biasa. Dokter umum mungkin akan menemukan bahwa enzim dari hati adalah tinggi hati atau yang diperbesar sedikit. Ini dapat mengakibatkan dokter untuk melakukan tes lebih lanjut untuk mendapatkan diagnosa pada kondisi. Berlemak biasanya didiagnosis dengan bantuan dari biopsi hati. Hal ini dilakukan di bawah anestesi lokal. Setelah diekstrak jaringan hati, itu diperiksa di bawah mikroskop dan kehadiran lemak dalam sel hati mengkonfirmasikan diagnosis.

Meskipun demikian, gejala hati berlemak dapat hadir dalam tahap akhir penyakit. Gejala ini biasanya datang ketika kondisi belum didiagnosis. Hati lemak gejala termasuk mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, mulut kering, rasa sakit di bawah tulang rusuk, pembengkakan pada kaki dan kaki, demam, dan masalah dengan memori.

Apakah Fatty Liver?


Apakah Fatty Liver?

Hati berlemak adalah penyakit yang ditandai dengan membangun lemak dalam sel-sel hati.


Dalam keadaan normal, hati berisi beberapa jumlah lemak. Namun, jika lemak lebih dari 10 persen dari berat hati, maka orang itu dikatakan memiliki hati berlemak. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa sangat berbahaya. Jika hati berlemak tidak diobati, dapat menyebabkan sirosis hati, yang dapat menyebabkan hati biasanya failure.There dua jenis penyakit hati berlemak. Satu jenis berkembang karena penyalahgunaan alkohol, dan dikenal sebagai alkohol steatohepatitis, sementara jenis lain yang dikenal non alkohol steatohepatitis, yang berkembang karena obesitas dan pola makan yang buruk.

Biasanya penyakit ini tidak memiliki gejala terlihat. Jadi, seseorang mungkin tidak tahu bahwa ia menderita penyakit hati berlemak. Selalu orang-orang mengetahui bahwa mereka mempunyai hati berlemak ketika mereka pergi untuk pemeriksaan fisik rutin atau kunjungi dokter untuk beberapa masalah kesehatan lainnya.

Non alkohol penyakit hati berlemak memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada hati selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala apapun. Hanya ketika mendapat penyakit benar-benar buruk bahwa orang yang akhirnya menderita kelelahan, penurunan berat badan, sakit perut, kebingungan dan kelemahan.

Penyakit hati berlemak biasanya disebabkan oleh makan makanan kaya kalori. Ketika ini terjadi, hati tidak dapat kerusakan lemak, dan sebagai hasilnya terus-menerus lemak terakumulasi dalam hati. Kondisi juga dapat berkembang karena obesitas, penyalahgunaan alkohol, diabetes, gizi, dan karena berat badan cepat.

Selasa, 16 Maret 2010

Tifus, tidak harus makan bubur


ilustrasi pola makan seputar penyakit tifus

"ketika seseorang mendengar penyakit demam tifus (demam tifoid, typhus abdominalis), maka yang terbayang adalah makan bubur.
Itupun masih diperinci melalui tahapan, mulai bubur saring, bubur halus, bubur kasar lalu nasi lunak dan nasi."

Menilik ilustrasi di atas, terbayanglah seorang penderita tifus yang lemah, tak berdaya, sakitnya lama.
Mungkin informasi tersebut didapatkan dari para dokter atau paramedis (perawat, bidan dll) atau bahkan dari mulut ke mulut sehingga menjadi semacam keyakinan yang mengakar.

Sampai kini masih terjadi kontroversi tentang makanan pada penderita tifus, terutama di kalangan dokter.

Pada masa lalu, para ahli berpendapat bahwa penderita tifus diharuskan makan bubur dengan alasan untuk meng-istirahat-kan usus dan kekhawatiran terjadi perdarahan usus.
Sehingga penderita tifus yang diharuskan makan bubur, kondisinya makin lemah dan masa penyembuhannya makin lama.

Pada perkembangannya, pendapat di atas berhadapan dengan kenyataan bahwa pemberian makanan padat secara dini (nasi) mempercepat pemulihan penderita tifus.
Jadi, pemberian makanan padat dini (nasi) dengan lauk pauk rendah selulosa, aman diberikan pada penderita tifus.

Bagaimana bila penderita tifus tidak bisa makan nasi karena perutnya terasa tidak enak atau sakit ?
Kondisi demikian adalah perkecualian, penderita bebas memilih, apakah mau makan lunak atau padat.

Pendapat terakhir (makan padat dini) sudah menjadi semacam standar, seperti termahtub dalam “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam”, jilid I oleh Persatuan Ahli Penyakit dalam Indonesia (PAPDI), terbitan Balai Penerbit FKUI edisi III tahun 1996, cetakan ke 7 tahun 2004, halaman 439.

Silahkan simak penggalannya di bawah ini:

Di masa lampau, pasien demam difoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Pemberian bubur saring tersebut dimaksudkan untuk menghindari komplikasi perdarahan usus; karena ada pendapat, bahwa usus perlu diistirahatkan. banyak pasien tidak menyukai bubur saring, karena tidak sesuai dengan selera mereka. Karena mereka hanya makan sedikit keadaan umum dan gizi pasien semakin mundur dan masa penyembuhan semakin lama.
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada pasien demam tifoid.
Karena ada juga pasien demam tifoid yang takut makan nasi, maka selain macam/bentuk makanan yang diinginkan, terserah pada pasien sendiri apakah mau makan bubur saring, bubur kasar atau nasi dengan lauk pauk rendah selulosa.
( Prof. dr. Rachmat Juwono)

Mengapa di Rumah Sakit – Rumah Sakit masih memberikan diet bubur kepada penderita tifus ?
Sayang sekali, di negeri ini saya belum mendapatkan penelitian komperatif (tanpa sponsor) tentang hal tersebut di atas yang dipublikasikan secara luas.

Topik terkait: