Selasa, 30 Maret 2010

Awas Gejala Awal Usus Buntu Menyerupai Maag..!


Last Updated on Friday, 26 March o 05:58 Written by eka-kusmawan Friday, 26 March o 05:29

Apabila gejala menyerupai gangguan maag Anda kumat, hati-hati bisa jadi Anda sedang terserang peradangan usus buntu yang akut. Pada penderita yang memiliki riwayat gangguan lambung sebelumnya, sering disangka karena kesalahan makan sebagai penyebab utama serangan ini. Akan dirasakan tidak nyaman di uluhati, mual bahkan muntah, perut terasa kembung serta tidak dapat menentukan secara pasti di perut bagian mana nyeri itu berasal. Tanda-tanda ini merupakan perjalanan khas seseorang terkena apendecitis acut atau infeksi usus buntu yang akut. Awas dengan gejala yang mirip ini Anda terkecoh lalu mengabaikannya.
Beberapa jam setelah itu barulah dirasakan nyeri yang lebih menetap di perut bagian kanan bawah, lokasi dimana appendik atau usus buntu itu berada. Lebih sering disertai juga dengan gangguan buang air besar. Mengalami diare sesaat atau mungkin saja sembelit dan badan sedikit terasa meriang. Seiring dengan itu nyeri di perut kanan bawah akan semakin parah.
Sampai di situ, jika perjalanan khas keluhan dirasakan semuanya seperti di atas bisa dikatakan ketepatan diagnosa ke arah peradangan usus buntu sudah mendekati 50%. Ditambah lagi dengan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter serta pemeriksaan penunjang yang mendukung, maka kecurigaan penyakit ini semakin mendekati kebenaran. Pemeriksaan penunjang yang menyokong apabila didapatkan peningkatan jumlah leukosit atau sel darah putih sebagai petanda infeksi pada test darah dan bila perlu dilakukan pemeriksaan USG atau CT scan sebagai pelengkap lainnya.
Usus buntu atau appendik adalah salah satu nama organ bagian dari usus yang letaknya di bagian kanan bawah perut merupakan tonjolan usus yang ukurannya kurang lebih sepanjang dan sebesar jari telunjuk orang bersangkutan. Sesuai namanya, usus yang relatif kecil dan sempit ini pada ujungnya membuntu dan karena anatominya yang seperti itu maka organ ini begitu rentan terhadap kejadian infeksi. Dengan pangkal saluran yang kecil ini relatif mudah terjadi sumbatan, baik oleh karena sisa makanan, faeces yang membantu, cacing atau lendir. Tekanan ini lalu menghambat pula aliran darah menuju ke organ tersebut sehingga sedikit saja ada bakteri yang terjangkit akan sulit ditoleransi tubuh. Dan terjadilah pembengkakan pada dinding, terbentuk pernanahan hingga mengakibatkan kebocoran atau perforasi.
Peradangan usus buntu hampir dapat mengenai semua kelompok umur sekalipun didapatkan kaum laki hampir satu setengah kali terjangkit dibanding wanita. Kasusnya di Amerika cukup tinggi hampir 17% dari populasi. Dan ternyata diagnostik pada golongan anak – anak serta bayi jauh lebih sulit dibanding dewasa. Apendecitis Acut merupakan penyakit infeksi di dalam rongga perut yang membutuhkan pembedahan hampir pada sebagian besar kasus. Peradangan usus buntu yang akut dapat berkembang menjadi radang kronis dan kebanyakan jika tidak mendapat penanganan yang optimal bisa berakibat fatal, bisa menjadi abses (pernanahan), kebocoran pada dindingnya dan penyebaran infeksi ke bagian rongga perut yang lain hingga ke seluruh tubuh. Sehingga penyakit ini membutuhkan pembedahan emergensi untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Pembedahan merupakan therapi utama, baik secara operasi terbuka atau pun dengan cara pembedahan laparoscopy (minimal invasive). Pembedahan terbuka atau pemdahan konvensional masih secara luas diterapkan di Indonesia, memerlukan torehan di bagian bawah kanan perut yang panjangnya 4 sampai 6 cm. Jika dengan pembedahan laparoscopy butuh torehan di 3 tempat dengan masing2 sepanjang kurang lebih 1 cm. Jadi kedua pembedahan ini relatif masih tidak terlalu mengganggu estetika. Berbeda kalau peradangan yang terjadi telah berakibat kebocoran serta infeksinya yang menyebar luas di dalam rongga perut. Akan memerlukan akses operasi yang lebih luas sehingga torehan dikerjakan dengan lebih panjang di bagian tengah serta penderita memerlukan perawatan yang lebih lama dan lebih serius. Pasca operasi usus buntu yang tidak sampai menimbulkan komplikasi berupa kebocoran atau pernanahan, memerlukan perawatan di rumah sakit yang tidak lebih dari 3 hari.

Jumat, 26 Maret 2010

Radang usus buntu


Radang usus buntu merupakan
peradangan pada usus buntu, yaitu
sebuah usus kecil yang berbentuk jari
yang melekat pada usus besar di sebelah
kanan bawah rongga perut.
Usus buntu yang mengalami peradangan
kadang-kadang pecah terbuka, yang
menyebabkan peradangan selaput perut
(peritonitis).
Peradangan selaput perut adalah
peradangan yang gawat dan mendadak
pada selaput yang melapisi dinding
dalam rongga perut atau pada kantong
yang membungkus usus. Peradangan ini
terjadi kalau usus lainnya pecah atau
robek.
A. Penderita
Penyakit usus buntu bisa diderita oleh
semua orang dari berbagai usia; 8 – 25
tahun. Ditemukan juga bahwa anak di
bawah dua tahun juga ada yang
menderita penyakit usus buntu.
B. Penyebab umum
Adanya benda kecil atau keras
(faecaliths) yang berada di appendix dan
tidak bisa keluar.
C. Tanda-tanda appendicitis:
1. Tanda yang utama ialah keluhan
nyeri yang menetap pada perut dan
semakin lama semakin memburuk.
2. Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar
pusar, tetapi segera nyeri tersebut
berpindah kesisi kanan bawah.
3. Mungkin selera makan menghilang,
muntah, sembelit atau terdapat
panas yang ringan.
D. Menguji Radang Usus Buntu atau
Peradangan Selaput Perut (Peritonitis)
Tekanlah pelan-pelan dinding perut
diatas lipat paha kiri sampai terasa
sedikit sakit.Kemudian angkatlah tangan
anda dengan cepat. Jika timbul rasa sakit
yang menusuk ketika tangan dilepas
(sakit lepas tekan), maka kemungkinan
penyakitnya adlah radang usus buntu
atau peradangan selaput perut. Jika tidak
terasa sakit ketika tangan dilepas,
cobalah hal yang sama di atas lipat paha
kanan.
E. Tindakan pada penderita radang usus
buntu atau radang selaput perut
1. Mintalah pertolongan dokter
segera. Kalau mungkin, bawalah
penderita ke tempat dimana dapat
dilakukan operasi.
2. Jangan berikan apapun melalui
mulut dan jangan berikan larutan
perangsang buang air besar pada
dubur (enema). Pemberian
beberapa teguk air atau minuman
rehidrasi hanya kalau penderita
memperlihatkan tanda-tanda
kehabisan cairan (dehidrasi)-tapi
harus diingat: jangan diberi
makanan atau minuman lainnya.
3. Penderita harus berbaring setengah
duduk dengan tenang.
Catatan:
Jika peradangan selaput perut sudah
lanjut, dinding perut menjadi keras
seperti papan. Penderita merasa sakit
hebat ketika perutnya disentuh meskipun
secara ringan. Jiwanya dalam keadaan
bahaya. Bawalah penderita secepatnya
ke rumah sakit dan dalam perjalanan,
berikan obat-obatan.
F. Fakta-fakta tentang penyakit usus
buntu
1. Setiap tahun sekitar 700.000 pasien
masuk ke ruang gawat darurat
untuk mendapatkan pengobatan.
2. Usus buntu adalah penyakit akut
dan sering tidak diketahui oleh si
penderita. Baru pada umur empat
puluh keluhan penyakit ini
dirasakan
3. Ada tiga keluhan pada perut
seorang penderita penyakit usus
buntu; kuadran kanan bawah perut,
adominal yang kaku, sakit pada
navel area hingga kuadran kanan
bawah perut.
4. Ada 98.000 kasus penyakit usus
buntu yang tidak tertangani setiap
tahunnya
5. Satu diantara lima penderita
penyakit usus buntu umumnya tidak
memperhatikan kesehatan dengan
baik
6. Lebih dari 100.000 yang diduga
mengidap perforated appendix
tidak pernah melaporkan ke dokter
7. Tiga puluh persen dari keseluruhan
pasien penyakit usus buntu adalah
perforated appendix, dan lima
persennya berpotensi tidak
tertolong
8. Kemungkinan seorang anak berusia
di bawah delapan tahun menderita
penyakit usus buntu adalah dua kali
dibanding anak berusia lebih dari
delapan tahun.
9. Perempuan lebih besar
kemungkinannya menderita
penyakit usus buntu dibanding
lelaki (lima puluh persen).

Kamis, 25 Maret 2010

Pemeriksaan Diagnostik Untuk Penyakit Hati & Kandung Empedu


Pemeriksaan Diagnostik
Untuk Penyakit Hati & Kandung Empedu
DEFINISI
Laboratorium bisa mengadakan sejumlah pemeriksaan yang membantu dokter dalam menilai kelainan hati, kandung empedu dan saluran empedu.
Yang paling penting adalah sekelompok pemeriksaan darah yang dikenal sebagai tes fungsi hati.

Tergantung kepada kelainan yang dicurigai, bisa dilakukan pemeriksaan imaging, seperti USG, CT dan MRI.
Bisa juga diambil contoh jaringan hati untuk diperiksa dibawah mikroskop (biopsi hati).


PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN IMAGING

1. Breath test dilakukan untuk mengukur kemampuan hati dalam memetabolisir sejumlah obat.
Obat-obat tersebut ditandai dengan perunut radioaktif, diberikan per-oral (ditelan) maupun intravena (melalui pembuluh darah).
Banyaknya radioaktivitas dalam pernafasan penderita menunjukkan banyaknya obat yang dimetabolisir oleh hati.
2. USG menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan hati, kandung empedu dan saluran empedu.
Pemeriksaan ini bagus untuk mengetahui kelainan struktural, seperti tumor.
USG merupakan pemeriksaan paling murah, paling aman dan paling peka untuk memberikan gambaran dari kandung empedu dan saluran empedu.
Dengan USG, dokter dengan mudah bisa mengetahui adanya batu empedu di dalam kandung empedu.
USG dengan mudah membedakan sakit kuning (jaundice) yang disebabkan oleh penyumbatan saluran empedu dari sakit kuning yang disebabkan oleh kelainan fungsi sel hati.
USG Doppler bisa digunakan untuk menunjukkan aliran darah dalam pembuluh darah di hati.
USG juga bisa digunakan sebagai penuntun pada saat memasukkan jarum untuk mendapatkan contoh jaringan biopsi.
3. Imaging radionuklida (radioisotop) menggunakan bahan yang mengandung perunut radioaktif, yang disuntikkan ke dalam tubuh dan diikat oleh organ tertentu.
Radioaktivitas dilihat dengan kamera sinar gamma yang dipasangkan pada sebuah komputer.
4. Skening hati merupakan penggambaran radionuklida yang menggunakan substansi radioaktif, yang diikat oleh sel-sel hati.
5. Koleskintigrafi menggunakan zat radioaktif yang akan dibuang oleh hati ke dalam saluran empedu.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui peradangan akut dari kandung empedu (kolesistitis).
6. CT scan bisa memberikan gambaran hati yang sempurna dan terutama digunakan untuk mencari tumor.
Pemeriksaan ini bisa menemukan kelainan yang difus (tersebar), seperti perlemakan hati (fatty liver) dan jaringan hati yang menebal secara abnormal (hemokromatosis).
Tetapi karena menggunakan sinar X dan biayanya mahal, pemeriksaan ini tidak banyak digunakan.
7. MRI memberikan gambaran yang sempurna, mirip dengan CT scan.
Pemeriksaan ini lebih mahal dari CT scan, membutuhkan waktu lebih lama dan penderita harus berbaring dalam ruangan yang sempit, menyebabkan beberapa penderita mengalami klaustrofobia (takut akan tempat sempit).
8. Kolangiopankreatografi endoskopik retrograd merupakan suatu pemeriksaan dimana suatu endoskopi dimasukkan ke dalam mulut, melewati lambung dan usus dua belas jari, menuju ke saluran empedu.
Suatu zat radiopak kemudian disuntikkan ke dalam saluran empedu dan diambil foto rontgen dari saluran empedu.
Pemeriksaan ini menyebabkan peradangan pada pankreas (pankreatitis) pada 3-5% penderita.
9. Kolangiografi transhepatik perkutaneus menggunakan jarum panjang yang dimasukkan melalui kulit ke dalam hati, kemudian disuntikkan zat radiopak ke dalam salah satu dari saluran empedu.
Bisa digunakan USG untuk menuntun masuknya jarum.
Rontgen secara jelas menunjukkan saluran empedu, terutama penyumbatan di dalam hati.
10. Kolangiografi operatif menggunakan zat radiopak yang bisa dilihat pada rontgen.
Selama suatu pembedahan, zat tersebut disuntikkan secara langsung kedalam saluran empedu.
Foto rontgen akan menunjukkan gambaran yang jelas dari saluran empedu.
11. Foto rontgen sederhana sering bisa menunjukkan suatu batu empedu yang berkapur.



BIOPSI HATI

Suatu contoh jaringan hati bisa diambil selama pembedahan eksplorasi, tetapi lebih sering diperoleh melalui sebuah jarum yang dimasukkan lewat kulit menuju ke hati.
Sebelum dilakukan prosedur ini, diberikan bius lokal kepada penderita.

Skening ultrasonik atau CT bisa digunakan untuk menentukan lokasi daerah yang abnormal, darimana contoh jaringan hati diambil.
Biasanya penderita yang menjalani prosedur ini tidak perlu menjalani rawat nap.

Setelah diperoleh contoh jaringan, penderita dianjurkan untuk tidak segera meninggalkan rumah sakit (minimal selama 3-4 jam), karena prosedur ini memiliki resiko terjadinya komplikasi:
- Hati bisa mengalami robekan dan bisa terjadi perdarahan ke dalam perut
- Empedu bisa mengalami kebocoran ke dalam perut, menyebabkan peradangan selaput perut (peritonitis).
Pada sekitar 2% penderita, komplikasi ini bisa menyebabkan masalah yang serius dan 1 dari 10.000 orang, meninggal setelah menjalani prosedur ini.

Setelah biopsi hati sering timbul nyeri ringan di perut kanan bagian atas, yang kadang menjalar ke bahu kanan, dan biasanya akan menghilang setelah pemberian analgesik (obat pereda nyeri).

Pada biopsi hati transvenosa, sebuah kateter dimasukkan kedalam suatu vena leher, menuju ke jantung dan ditempatkan ke dalam vena hepatik yang berasal dari hati.
Jarum kateter kemudian dimasukkan melalui dinding vena kedalam hati.
Dibandingkan dengan biopsi hati perkutaneus, tehnik ini tidak terlalu mencederai hati, dan bahkan bisa digunakan pada seseorang yang mudah mengalami perdarahan.


TES FUNGSI HATI

Pemeriksaan fungsi hati dilakukan terhadap contoh darah.
Sebagian besar pemeriksaan bertujuan untuk mengukur kadar enzim atau bahan-bahan lainnya dalam darah, sebagai cara untuk mendiagnosis kelainan di hati.

Pemeriksaan Untuk Mengukur Hasil Pemeriksaan Menunjukkan
Alkalin Fosfatase Enzim yg dihasilkan di dalam hati, tulang & plasenta;
yg dilepaskan ke hati bila terjadi cedera atau pada aktivitas normal tertentu, mis. pertumbuhan tulang atau kehamilan Penyumbatan saluran empedu, cedera hati & beberapa kanker
Alanin Transaminase
(ALT) Enzim yg dihasilkan di hati, yg dilepaskan ke dalam darah jika sel hati mengalami luka Luka pada sel hati (mis. hepatitis)
Aspartat Transaminase
(AST) Enzim yg dilepaskan ke dalam darah jika hati, jantung, otot atau otak mengalami luka Luka di hati, jantung, otot atau otak
Bilirubin Komponen dari cairan pencernaan (empedu) yg dihasilkan oleh hati Penyumbatan aliran empedu, kerusakan hati, pemecahan sel darah merah yg berlebihan
Gamma-glutamil Transpeptidase Enzim yg dihasilkan oleh hati, pankreas & ginjal; dilepaskan ke dalam darah hika organ-organ tsb mengalami luka Kerusakan organ, keracunan obat, penyalahgunaan alkohol, penyakit pankreas
Laktik Dehidrogenase Enzim yg dilepaskan ke dalam darah jika organ tertentu mengalami luka Kerusakan hati, jantung, paru-paru atau otak & pemecahan sel darah merah yg berlebihan
5-nukleotidase Enzim yg hanya terdapat di hati; dilepaskan ke dalam darah jika hati mengalami cedera Penyumbatan saluran empedu atau gangguan aliran empedu
Albumin Protein yg dihasilkan oleh hati & secara normal dilepaskan ke dalam darah;
salah satu fungsinya adalah menahan cairan dalam pembuluh darah Kerusakan hati
Alfa-fetoprotein Protein yg dihasilkan oleh hati janin dan buah zakar (testis) Hepatitis berat atau kanker hati atau kanker testis
Antibodi Mitokondrial Antibodi untuk melawan mitokondria, merupakan komponen sel sebelah dalam Sirosis bilier primer & penyakit autoimun tertentu, mis. hepatitis menahun yg aktif
Waktu Protombin
(Protombin Time) Waktu yg diperlukan darah untuk membeku
(pembekuan memerlukan vit. K & bahan-bahan yg dibuat oleh hati

Selasa, 23 Maret 2010

Gejala Penyakit Hati atau Liver


Gejala Penyakit Hati atau Liver

Definisi

gejala Penyakit liver adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati.
Fungsi Hati

Hati adalah suatu organ penting terletak di kwadran kanan atas abdomen. Dia bertanggung jawab untuk:

* Menyaring darah
* Membuat empedu, suatu zat yang membantu pencernaan lemak
* Memproses dan mengikat lemak pada pengangkutnya (protein) termasuk kolesterol. Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein (Chylomicron, VLDL, LDL, HDL), menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan menghemat energi.
* Membuat protein-protein penting, seperti kebanyakan yang terlibat pada pembekuan darah
* Memetabolisme banyak obat-obatan seperti barbiturates, sedatives, and amphetamines
* Menyimpan besi, tembaga, vitamin A dan D, dan beberapa dari vitamin B
* Membuat protein-protein penting seperti albumin yang mengatur pengakutan cairan didalam darah dan ginjal
* Membantu mengurai dan mendaurulang sel-sel darah merah Jika hati menjadi radang atau terinfeksi, maka kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsi ini jadi melemah. Penyakit hati dan infeksi-infeksi adalah disebabkan oleh suatu kondisi yang bervariasi termasuk infeksi virus, serangan bakteri, dan perubahan kimia atau fisik didalam tubuh. Penyebab yang paling umum dari kerusakan hati adalah kurang gizi (malnutrition), terutama yang terjadi dengan kecanduan alkohol.

Gejala – gejala penyakit hati mungkin akut, terjadi tiba-tiba, atau kronis, berkembang perlahan melalui suatu periode waktu yang lama. Penyakit hati kronis adalah jauh lebih umum dari pada yang akut. Angka dari penyakit hati kronis dari laki-laki adalah dua kali lebih tinggi dari wanita. Penyakit hati dapat menjangkau dari ringan sampai berat tergantung dari tipe penyakit yang hadir.

Tanda dan Gejala Penyakit liver

Gejala-gejala sebagian tergantung dari tipe dan jangkaun penyakit hatinya. Pada banyak kasus, mungkin tidak terdapat gejala. Tanda-tanda dan gejala – gejala yang umum pada sejumlah tipe-tipe berbeda dari penyakit hati termasuk:

* Jaundice atau kekuningan kulit
* Urin yang coklat seperti teh
* Mual
* Hilang selera makan
* Kehilangan atau kenaikan berat tubuh yang abnormal
* Muntah
* Diare
* Warna tinja (feces)yang pucat
* Nyeri abdomen (perut) pada bagian kanan atas perut
* Tidak enak badan (malaise) atau perasaan sakit yang kabur
* Gatal-gatal
* Varises (pembesaran pembuluh vena)
* Kelelahan
* Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
* Demam ringan
* Sakit otot-otot
* Libido berkurang (gairah sex berkurang)
* Depresi

Suatu bentuk parah yang jarang dari infeksi hati disebut acute fulminant hepatitis, menyebabkan gagal hati. Gejala – gejala dari gagal hati termasuk:

* Aplastic anemia, suatu keadaan dimana sumsum tulang (bone marrow) tidak dapat membuat sel-sel darah
* Ascites, terkumpulnya cairan didalam abdomen
* Edema atau bengkak dibawah kulit
* Encephalopathy, kelainan yang mempengaruhi fungsi-fungsi otak
* Hati yang membesar dan perih (sakit)
* Limpa membesar
* Perubahan dalam status mental atau tingkat kesadaran
* Rentan terhadap perdarahan

Penyebab dan Risiko Penyakit

Penyakit hati dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang bervariasi. Penyebab-penyebabnya termasuk:

* Kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau kelainan-kelainan hati yang hadir pada kelahiran
* Kelainan-kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh
* Infeksi-infeksi virus atau bakteri
* Alkohol atau keracunan oleh racun
* Obat-obat terentu yang merupakan racun bagi hati
* Kekurangan Gizi (nutrisi)
* Trauma atau luka

Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada anak-anak termasuk:

* Alagille’s syndrome, suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk, terutama pada tahun pertama kehidupan
* Alpha 1- antitrypsin deficiency, suatu penyakit hati genetik pada anak yang dapat menuju ke hepatitis dan sirosis hati
* Biliary atresia, suatu kondis dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus adalah terlalu kecil penampangnya atau sama sekali tidak ada
* Galactosemia, suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat mentoleransi gula-gula tertentu didalam susu. Gula-gula ini dapat memperluas, menyebabkan kerusakan yang serius terhadap hati dan organ-organ lainnya dari tubuh.
* Hemorrhagic telangiectasia, suatu kondisi dimana pembuluh darah yang tipis mengizinkan perdarahan yang mudah dan sering dari kulit dan saluran pencernaan
* Hepatitis aktif kronis, suatu peradangan hati yang menyebabkan luka yang meninggalkan parut dan gangguan fungsi hati
* Kanker hati, yang dapat berasal dari kanker pada bagian tubuh lainnya yang telah menyebar ke hati
* Neonatal hepatitis, adalah hepatitis pada bayi baru lahir yang terjadi pada beberapa bulan pertama kelahiran
* Reye’s syndrome, suatu kondisi yang menyebabkan meluasnya lemak di hati. Pada beberapa kasus kondisi ini dikaitkan dengan penggunaan aspirin, terutama yang berhubungan dengan chickenpox, influenza, atau penyakit-penyakit lainnya dengan demam
* Thalassemia, satu grup dari anemia yang diwariskan, atau jumlah darah merah yang rendah
* Tyrosinemia, suatu kelainan yang menyebabkan persoalan serius dengan metabolisme hati
* Wilson’s disease, suatu kondisi warisan (keturunan) yang menyebabkan meluasnya dari mineral tembaga didalam hati

Penyakit-penyakit hati yang kemungkinan besar terjadi pada orang dewasa termasuk:

* Batu empedu, yang mungkin dapat menyumbat saluran empedu
* Hemochromatosis, suatu kondisi yang menyebabkan tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi. Penumpukan dari besi menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ lainnya
* Hepatitis, suatu peradangan dan infeksi dari hati disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus-virus
* Penyakit cystic dari hati, yang menyebabkan luka-luka dan massa-massa yang terisi cairan di hati
* Porphyria, suatu kondisi yang menyebabkan kesalahan fungsi dalam bagaimana tubuh menggunakan porphyrins. Porphyrins adalah sangat penting pada pembuatan haemoglobin didalam sel darah merah, untuk mengangkut oksigen keseluruh tubuh
* Primary sclerosing cholangitis, suatu kondisi yang menyebabkan saluran empedu dari hati menyempit karena peradangan dan luka goresan
* Sarcoidosis, suatu penyakit yang menyebabkan suatu perluasan dari luka-luka di hati dan organ-organ lainnya dari tubuh
* Sirosis, suatu kondisi serius yang menyebabkan jaringan dan sel-sel hati diganti oleh jaringan parut
* Type I glycogen storage disease, yang menyebabkan persoalan pada pengontrolan gula darah ketika sesorang sedang puasa

Penyakit hati yang berhubungan dengan alkohol termasuk:

* Hepatitis alkoholik
* Penyakit fatty liver yang menyebabkan pembesaran hati
* Sirosis alkoholik

Pencegahan Penyakit

Beberapa tapi tidak semua penyakit hati dapat dicegah. Contohnya, hepatitis A dan hepatitis B dapat dicegah dengan vaksinasi.

Cara-cara lain untuk mengurangi risiko penyakit infeksi hati termasuk:

* Mempraktekan kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet atau mengganti diapers
* Menghindari meminum atau memakai air kran jika berpergian ke luar negri
* Menghindari memakai obat terlarang, terutama penggunaan bersama alat suntik
* Melakukan hubungan sex yang aman
* Menghindari penggunaan bersama alat-alat kesehatan pribadi seperti alat cukur atau gunting kuku
* Menghindari bahan racun dan konsumsi alkohol berlebihan
* Gunakan bat-obatan seperti yang dianjurkan
* Gunakan kehati-hatian pada produk-produk kimia industri
* Makanlah diet yang berimbang baik menurut petunjuk piramid dari makanan
* Dapatkan satu suntikan dari immune globulin sesudah terpapar pada hepatitis A

Diagnosis Penyakit

Dokter dapat menentukan apakah gejala, sejarah kesehatan, dan tes fisik cocok dengan penyakit hati. Hepatomegaly, suatu hati yang membesar dan mengeras dan tanda-tanda lainnya dari penyakit hati dapat ditemukan pada tes-tes yang dilakukan.

Banyak tes-tes lanjutan juga dapat digunakan untuk mendukung diagnosis. Ini termasuk tes-tes darah, seperti:

* Abdominal CT scan atau abdominal MRI, yang menyajikan lebih banyak informasi tentang struktur dan fungsi hati
* ERCP, atau endoscopic retrograde cholangiopancreatography. Suatu tabung kecil yang disebut endoscope digunakan untuk melihat berbagai struktur didalam dan sekitar hati
* Pemeriksaan USG, untuk melihat ukuran dari organ abdomen (perut) dan kehadiran dari massa
* Pemeriksaan X-rays abdomen
* Perhitungan darah lengkap, yang melihat pada tipe dan jumlah dari sel-sel darah didalam tubuh
* Scan hati dengan radiotagged substances untuk menunjukan perubahan-perubahan struktur hati
* Studi GI atas, yang dapat mendeteksi kelainan-kelainan di esophagus yang disebabkan oleh penyakit hati
* Tes fungsi hati, adalah tes darah yang memeriksa enzim-enzim hati yang sangat bervariasi dan produk-produk sampingannya

Pada beberapa kasus, jalan satu-satunya untuk mendiagnosis secara pasti kehadiran dari suatu penyakit hati tertentu adalah dengan biopsi hati. Prosedur ini melibatkan pengambilan sedikit dari jaringan hati untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Biopsi hati mungkin perlu dilakukan beberapa kali untuk melihat kemajuan penyakit dan responnya terhadap perawatan.

Efek Jangka Panjang Penyakit

Efek-efek jangka panjang tergantung dari kehadiran tipe penyakit hatinya. Contohnya, hepatitis kronis dapat menjurus ke:

* Gagal hati
* Penyakit-penyakit pada bagian lain tubuh, seperti kerusakan ginjal atau jumlah darah yang rendah
* Sirosis hati

Efek-efek jangka panjang lainnya dapat termasuk:

* Encephalopathy, adalah memburuknya fungsi otak yang dapat berlanjut ke koma
* Gastrointestinal bleeding (perdarahan gastrointestinal). Ini termasuk perdarahan esophageal varices, yang merupakan pembesaran vena yang abnormal di esophagus dan/atau didalam perut
* Kanker hati
* Peptic ulcers, yang mengikis lapisan perut/lambung

Risiko Pada Orang Lain

Beberapa penyakit hati sangat menular dan mengemukakan risiko pada orang lain. Contohnya, beberapa bentuk dari hapatitis adalah sangat menular melalui hubungan sexual atau makanan dan minuman yang terkontaminasi. Penyakit-penyakit hati lainnya tidak menular seperti biliary atresia.
Perawatan Penyakit

Perawatan untuk penyakit liver termasuk:

* Istirahat di tempat tidur
* Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
* Hindari obat-obatan yang tidak perlu
* Hindari alkohol
* Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati
* Minum obat anti mual jika diperlukan

Perawatan lanjutan tergantung dari tipe dan luasnya penyakit. Contohnya, merawat hapatitis B, hepatitis C dan hepatitis D dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan anti virus (antiviral) alpha interferon. Obat-obat lain yang digunakan untuk merawat penyakit hepatitis dapat termasuk ribavirin, lamivudine, steroids, dan antibiotik-antibiotik.

Acute fulminant hepatitis dapat menyebabkan gagal hati yang mengancam nyawa. Ini memerlukan tinggal di rumah sakit dan perawatan untuk kelainan perdarahan, encephalopathy, dan persoalan-persoalan nutrisi.

Biliary atresia mungkin dirawat dengan suatu prosedur yang disebut Kasai surgery, suatu prosedur dimana dokter operasi menggantikan saluran empedu dengan bagian dari usus halus bayi.

Hemochromatosis dirawat dengan cara mengeluarkan 0,5 liter darah satu atau dua kali dalam seminggu untuk beberapa bulan sampai satu tahun, tergantung dari keparahan kondisinya. Ini akan menghabiskan secara efektif kelebihan zat besi.

Supplemen vitamin dan mineral diberikan untuk mencegah komplikasi dari primary biliary cirrhosis. Ini termasuk vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, dan kalsium. Cholestyramine dapat juga diberikan untuk meringankan gatal-gatal.

Untuk merawat Wilson’s disease dokter dapat meresepkan obat trientine atau penicillamine. Jika obat-obat ini tidak dapat ditoleransi oleh pasien, maka dia mungkin diminta untuk minum obat zinc acetate.

Efek Samping Perawatan

Efek-efek samping akan tergantung dari perawatan-perawatan ynag digunakan untuk penyakit hati. Antibiotik dapat menyebabkan gangguan lambung atau reaksi alergi. Efek-efek samping dari interferon termasuk penyakit yang seperti flu, dengan demam dan seluruh tubuh sakit.

Suatu transplantasi hati dapat menyebabkan banyak komplikasi-komplikasi, termasuk kegagalan atau penolakan dari hati yang baru. Sesudah transplantasi hati, seseorang perlu meminum obat anti penolakan yang kuat selama hidupnya. Karena obat-obatan ini bertentangan dengan fungsi normal sistim imun, mereka meningkatkan risiko seseorang untuk infeksi-infeksi dan tipe-tipe tertentu dari kanker.
Yang Terjadi Setelah Perawatan

Apa yang terjadi setelah perawatan akan tergantung dari tipe penyakit hatinya dan respon terhadap perawatan. Sebagai contoh, seseorang dengan hepatitis A umumnya tidak memerlukan obat-obatan setelah penyakitnya sembuh. Mereka dapat kembali ke gaya kehidupan normal ketika gejala – gejala penyakitnya telah hilang, walaupun mereka masih mempunyai sedikit jaundice (kulit berwarna kuning).

Seseorang dengan hepatitis B, hepatitis C atau hepatitis D memerlukan untuk dimonitor untuk efek-efek samping maupun keuntungan-keuntungannya selama dan sesudah perawatan dengan interferon. Perawatan dengan alpha interferon mungkin harus diulangi lagi jika penyakitnya kambuh lagi. Seseorang yang telah menerima transplantasi hati akan diperiksa untuk penyakit lainnya dan juga fungsi hati barunya.
Monitor Penyakit

Memonitor penyakit akan tergantung dari tipe penyakit. Tes-tes fungsi hati dapat dilakukan selama periode kunjungan ke dokter, untuk memonitor penyakitnya dan melihat kerja hatinya. Suatu gejala yang baru atau yang memburuk harus dilaporkan ke dokter. Status dari hati mungkin memerlukan biopsi hati yang berulang. Keputusan-keputusan untuk perawatan lanjutan atau transplantasi hati sering dibuat atas dasar tes-tes ini.

Sabtu, 20 Maret 2010

Pencegahan steatohepatitis


Steatohepatitis adalah perlemakan hati yang mengalami peradangan. Seharusnya sel-sel hati (liver) tidak mengandung lemak dalam jumlah berlebihan. Namun jika terjadi ketidakseimbangan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat maka lemak bisa tertimbun di dalam sel hati (liver). Diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, hipertrigliserida, obesita dan konsumsi alcohol dapat menyebabkan gangguan metabolisme lemak. Timbunan lemak dalam sel hati akan memperberat beban kerja sel-sel hati (liver) sehingga sel-sel tersebut mudah mengalami kerusakan.

Cara mengatasi perlemakan hati (liver) dan peradangan hati (liver) akibat perlemakan hati (liver) antar lain:

* Obesitas diatasi dengan diet rendah lemak dan olahraga secara teratur. Penurunan berat badan secara bertahap dapat memperbaikin kondisis jaringan hati (liver).
* Diabetes mellitus diberikan terapi diet rendah gula, rendah karbohidrat, pemberian insulin atau obat anti diabetes.
* Hiperkolestrol dan hipertrigliserida diterapi dengan diet rendah lemak, olahraga dan obat-obatan penurun kadar kolesterol dan trigliserida.
* Hindari mengkonsumsi alkohol
* Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung antioksidan, vitamin C, E dan betakaroten seperti apel, jeruk, wortel, tomat, bayam, dan mangga. Pemberian antioksidan kadang juga diperlukan.

Lemak Membuat Hati Meradang


Gangguan di hati ini tidak setenar penyakit hepatitis A, B, dan C. Kemunculannya perlahan dan
tanpa gejala. Biasanya disebabkan oleh asupan lemak atau konsumsi alkohol berlebihan, Jika
tak ditangani secara tepat, bisa berlanjut menjadi sirosis.
Hati kita ini merupakan organ tubuh yang paling besar dan berat pula tugasnya. Setiap saat ia
harus menyaring racun-racun yang masuk ke tubuh melalui konsumsi makanan, zat yang
dihirup atau diserap permukaan kulit kita. Selain melakukan detoksifikasi, hati juga berfungsi
membentuk faktor pembekuan darah, menyediakan enzim untuk kebutuhan metabolisme, dan
fungsi hormonal.
Supaya racun tak menumpuk di tubuh, tentu saja hati harus dipelihara sehingga bisa bekerja
dengan optimal. "Nah, dalam menjaga kesehatan hati ini, yang penting dilakukan selain
mencegah terjadinya hepatitis adalah mencegah perlemakan hati atau fatty liver," ungkap
Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, konsultan gastro-enterolog hepatologi dari FKUI/RSCM.
Akumulasi Trigliserida
Jika hepatitis A, B, C disebabkan virus, gangguan perlemakan hati lebih diakibatkan oleh gaya
hidup yang tidak sehat. Konsumsi makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi yang terlalu
sering bisa menimbulkan perlemakan hati. "Gaya hidup itu berakibat pada terjadinya
timbunan lemak pada sel-sel hati," ujarnya.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol, kondisi obesitas atau kelebihan berat badan juga bisa
memicu perlemakan hati. Perlemakan hati sebetulnya merupakan akumulasi trigliserida dan
jenis lemak lain di dalam sel hati. Apabila perlemakan hati ini disertai radang atau bahkan
terjadi kematian sel hati, dalam istilah medis disebut NASH (non-alcoholic steato-hepatitis).
Perlemakan hati yang tidak disertai radang umumnya lebih ringan dibanding NASH. Sebaliknya
NASH dapat berkembang pada terbentuknya jaringan parut (fibrosis) pada hati. Dan ini bisa
berakhir pada sirosis atau pengerasan hati, bahkan kanker hati. Perlemakan hati menduduki
tiga peringkat utama penyebab sirosis. Bila hati sudah mengeras, tentu tidak dapat
menjalankan fungsinya secara normal.
Perlemakan hati biasanya tanpa gejala, dan orang baru tahu setelah menjalani tes kesehatan.
Kerusakan yang diakibatkannya dan berjalan tahunan atau bahkan puluhan tahun juga bisa
tanpa tanda-tanda. Ketika kondisi memburuk, pasien bisa merasa letih, berat badan merosot,
tidak nyaman di perut, lemah, dan pening.
Hidup Sehat
Orang yang kegemukan atau tinggi kadar trigliserida, memiliki kecenderungan tinggi untuk
mengalami perlemakan hati. Sebuah studi menunjukkan, 20-40 persen orang yang mengalami
kelebihan berat badan akan mengalami NASH. Juga terjadi pada diabetesi (pengidap diabetes)
yang tidak tekun mengontrol penyakitnya pada orang yang bobot tubuhnya melorot drastis atau
mengalami malanutrisi, dan pada wanita yang menggunakan hormon estrogen. Namun, tanpa
kondisi tersebut pun kita bisa kena.
Dokter bisa memperkirakan adanya perlemakan hati melalui tes darah atau jika tampak adanya
pembesaran hati. Pada pemeriksaan laboratorium misalnya menunjukkan kelainan fungsi hati
(SG07 dan SGPT). Untuk memastikannya mungkin dokter akan menyarankan pemeriksaan
darah lebih lanjut, ultrasound, CT-scan, atau MRI. Untuk makin memastikan apakah itu NASH,
harus dilakukan pengambilan jaringan hati melalui biopsi.
Pengobatan terbaik bagi kondisi ini adalah meninggalkan hal-hal yang bisa menjadi penyebab.
Faktanya memang pada orang kegemukan, perlemakan di hati akan berkurang ketika berat
badannya berkurang. Pada pengguna alkohol, kadar lemak di hati berkurang jika ia berhenti
"minum". Kontrol diabetes secara baik melalui pengaturan makan atau insulin juga
akan mengurangi jumlah lemak di hati.
Seperti dipesankan Dr. Ari, yang penting dilakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih
sehat, sesegera mungkin. Selain menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol, penderita
yang kegemukan harus menurunkan berat badan. Jangan lupa pula untuk berolahraga teratur
dan cukup istirahat yang berkualitas.

Jagalah Hati, Jangan Diracuni


Hati yang sehat bisa menyaring racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius, salah satunya sirosis. Apa yang harus dilakukan agar kita tak sakit hati?

Hati atau lever merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya sekitar 3 pound atau 1,3 kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang rusuk.

Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk yang diserap dari permukaan kulit.

Dalam situs Hepatitis Foundation International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin tubuh, dapur, penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat pelindung. Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah, ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.

Perlu kepedulian kita supaya hati terjaga, tetap sehat dan bebas dari penyakit. Untuk memperoleh kondisi itu, kita harus menganut diet sehat, olahraga teratur, mendapat udara bersih, dan menghindari hal-hal yang dapat merusak hati.

Kerja Berat
Yang menyedihkan, umumnya kita hanya memiliki sedikit pemahaman tentang fungsi hati yang sedemikian rumit, vital, dan bekerja tiada henti. Sebelum bayi lahir, hatinya berperan sebagai organ utama dalam pembentukan darah. Saat tumbuh menjadi seorang manusia, fungsi pokok hati adalah menyaring dan mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh.

Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah. Tampak jelas, hati bukan hanya teman yang pendiam, tetapi juga sahabat baik.

Tugas hati memang sangat berat dan luas. Dikatakan oleh Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, fungsi hati meliputi enzimatik, hormonal, dan darah. "Hati menyediakan enzim yang diperlukan untuk metabolisme, melakukan detoksifikasi, membentuk faktor pembekuan darah, dan beberapa hormon," tuturnya.

Hati juga mendetoksifikasi dengan menetralkan racun dari obat-obatan, meski tidak semua obat berhasil didetoksifikasi hati. Bila tidak berhasil, bisa menimbulkan gangguan fungsi hati. Di satu sisi, bila terjadi gangguan dan membuat sebagian organ hati mesti dibuang, organ sisanya masih dapat berfungsi.

Untuk itulah, kesehatan organ hati mesti dijaga. Dijelaskan oleh konsultan gastro-enterolog hepatologi dari FKUI/RSCM itu, tindakan menjaga kesehatan hati dilihat dari dua hal, yaitu mencegah terjadinya hepatitis dan perlemakan hati (fatty liver).

Awas Gorengan
Upaya pencegahan hepatitis yang disebabkan oleh virus, seperti pada hepatitis B, dilakukan dengan vaksinasi. Hepatitis A tidak perlu divaksinasi karena biasanya hanya bersifat akut dan tidak kronis. Kecuali bila ada wabah hepatitis A, vaksinasi bisa dilakukan.

Lain halnya dengan hepatitis B. Tindakan perlindungan perlu dilakukan. Contohnya, jika pasangan menderita hepatitis B, harus ada perlindungan supaya tidak tertular. Pemeriksaan status hepatitis juga perlu dilakukan pada anggota keluarga. Jika belum terinfeksi, vaksinasi hepatitis B bisa diberikan. Selain itu, tindakan pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah tidak menggunakan alat yang berpotensi menularkan virus tersebut secara bersama-sama, misalnya sikat gigi dan pisau cukur.

Untuk masalah perlemakan hati, pola hiduplah yang mesti diubah. Fatty liver atau perlemakan hati, menurut dokter lulusan FKUI ini, terjadi akibat gaya hidup. "Sering mengonsumsi makanan berlemak atau gorengan dapat menimbulkan fatty liver," ujarnya. Akibatnya sel-sel di dalam hati akan tertimbun lemak dan dapat menambah komplikasi pada hati.

Konsumsi alkohol secara berlebihan pun dapat menimbulkan perlemakan hati. Begitu juga dengan kondisi obesitas atau kelebihan berat badan. Dr. Ari menyarankan agar segera mengubah gaya hidup yang lebih menyehatkan. Dengan menghindari makanan penuh lemak dan kolesterol, menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, dan istirahat cukup, hati kita akan tetap sehat.


Sumber: Gaya Hidup Sehat