Selasa, 16 Maret 2010

Mencegah dan Mengatasi Penyakit Typhus Dengan Tumbuhan Obat


Di dunia kedokteran, penyakit typhus dikenal juga dengan nama thypus abdominallis. Typhus abdominallis merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Typhus merupakan salah satu bentuk salmonellosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella. Inkubasi kuman penyebab typhus dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhosa. Kuman ini masuk melalui mulut terus ke lambung lalu ke usus halus. Di usus halus, bakteri ini memperbanyak diri lalu dilepaskan kedalam darah, akibatnya terjadi panas tinggi.

Penyakit typhus abdominallis sangat cepat penularanya yaitu melalui kontak dengan seseorang yang menderita penyakit typhus, kurangnya kebersihan pada minuman dan makanan, susu dan tempat susu yang kurang kebersihannya menjadi tempat untuk pembiakan bakteri salmonella, pembuangan kotoran yang tak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit typhus.

Gejala yang sering timbul pada penyakit typhus adalah :

* Demam dengan panas yang makin lama makin tinggi, gejala ini biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga selam 7-10 hari dan baru turun perlahan-lahan pada minggu keempat.
* Selama demam tinggi penderita biasanya sering mengigau, dan ingatannya menurun atau tidak dapat berfikir secara jelas.
* Hilangnya nafsu makan, sehingga menyebabkan badan terasa lemas dan berat badan berkurang.
* Otot terasa nyeri
* Buang air besar tidak teratur, sembelit dan diare.
* Sakit kepala yang hebat, menggigil dan keluar keringat dingin.
* Mual, muntah-muntah, dan perut terasa sakit.
* Batuk dan perdangan pada cabang tenggorokan.
* Timbul beberapa bercak kecil berwarna merah dadu di daerah dada dan perut.

Gangguan pada alat-alat lain didalam tubuh adalah radang hati, radang tulang, radang persendian, serta gangguan kejiwaan. Paling berbahaya kalau terjadi kebocoran usus atau luka yang sebelumnya didahului pengeluaran darah dari lubang pelepasan. Kalau terjadi kebocoran usus maka harus dilakukan tindakan oprasi.

Untuk penderita typhus haruslah dirawat dengan baik agar panas yang tinggi dapat turun dengan cepat. Untuk pertolongan pertama menurunkan panas yaitu dengan kain basah yang dingin (memakai es). Berikanlah makanan yang mengandung banyak cairan dan bergizi seperti : sop, sari buah, dan banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Kalau panasnya masih tinggi berikanlah obat antibiotik atau tumbuh-tumbuhan obat yang mempunyai efek antipiretik.

Lingkungan kita masih belum terbebas dari kuman-kuman penyakit, antara lain dari kelompok salmonella ini. Hal ini disebabkan kebersihan lingkungan belum baik, dimulai dari pembuangan sampah rumah tangga yang sembarangan, dan selokan air yang mampet. Kuman salmonella typhi dapat tahan hidup di air, ditanah kering dan tempat pembuangan sampah selama dua minggu. Dari sinilah mereka menyebar kemanusia, untuk menghindari diri dari tertularnya penyakit typhus, sebaiknya lingkungan harus selalu tetap bersih, baik itu kebiasaan makan, minum, dan buang air besar. Banyak waktu yang akan terbuang hanya karena kita kurang bersih cara hidupnya, usahakan untuk tetap bersih dimanapun kita berada, dengan demikian, penyakit typhus dapat dijauhkan dari diri pribadi, sebab kalau mengidap penyakit typhus paling sedikit tiga sampai empat minggu harus dirawat dirumah sakit dan sesudahnya dua sampai empat minggu istirahat dirumah. Untuk menghindari penularannya yaitu dengan menempatkan penderita pada tempat yang khusus.

Berikut adalah formula tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu pengobatan penyakit typhus yaitu :

Resep 1
30 gram patikan kebo segar + 30 gram pegagan segar, dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc air, kemudian airnya diminum 2-3 kali sehari.

Resep 2
10-15 gram sambiloto direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc air, tambahkan madu secukupnya, kemudian airnya diminum 2 kali sehari.

Resep 3
75 gram jali (direndam dahulu hingga lembut) + 75 gram kacang ijo, dan gula merah secukupnya, direbus dengan air secukupnya hingga lembut menjadi bubur, kemudian dimakan.

Resep 4
100 gram umbi bidara upas segar + 20 gram kunyit, dicuci bersih lalu diblender dengan menambahkan 100 cc air hangat, atau diparut dan diperas airnya, lalu diminum.

Catatan :
- Pilih salah satu resep tersebut dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.
- Tetap konsultasi kedokter.





Cara tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi typus yaitu :

* 30 gram sambiloto segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sendok makan madu, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 2 kali.
* Konsumsi 75 gram jali (direndam dahulu hingga lembut) + 75 gram kacang hijau (direndam dahulu hingga lembut) + gula merah secukupnya, direbus dengan air secukupnya hingga matang lalu dimakan.

Catatan : jali dapat dibeli di pasar swalayan atau toko obat Tionghoa. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah. Tetap konsultasi ke dokter..



Gangguan pencernaan lain yang sering timbul pada musim pancaroba adalah demam tifoid atau penyakit tifus abdominalis. Merupakan suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteria. Penyakit ini dapat terjadi melalui pengkonsumsian makanan dan minuman yang terinfeksi oleh bakteri Salmonella typhosa.

Penyakit typhus abdominalis sangat cepat penularannya, yaitu melalui kontak dengan seseorang atau hewan yang terinfeksi. Pembuangan air kotoran yang tidak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit ini.

Tanda atau gejala penyakit tifus diawali dengan demam panas yang makin lama makin tinggi , selama panas tinggi penderita sering mengigau. Selain itu kepala terasa sakit, menggigil, berkeringat, letih, lemah, tidak nafsu makan dan berat badan berkurang, peradangan pada cabang tenggorokan, mual, muntah-muntah dan sakit perut yang mendadak.

Untuk perawatannya diusahakan untuk menurunkan panasnya dengan obat yang mempunyai efek antibiotik dan antipiretik. Istirahat di tempat tidur sampai semua tanda penyakit hilang. Makan makanan yang mengandung banyak cairan seperti sop, bubur cair dan lain-lain.
Trims to: Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma

1 komentar: